SPIRITUAL MEDIA

January 11, 2021

RP Abertus Herwanta, O. Carm

Ilustrasi

Komunikasi di era digital dan global ini amat tergantung pada internet dan gadget serta media sosial. Saking keranjingannya pada media sosial, banyak orang menyebar berita yang tidak benar dan tidak bermoral. Yang penting viral.

Media sosial merupakan anugerah besar bagi manusia zaman ini. Perlu disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kesejahteraan umat manusia. Berapa juta manusia memperoleh manfaat positif berkat alat komunikasi itu? Ini yang perlu terus ditingkatkan sambil menekan angka dan potensi penyalahgunaannya yang amat merugikan.

Berkat media sosial, manusia bisa secara mudah, cepat dan lancar mengadakan komunikasi horizontal. Artinya, relasi dan komunikasi dengan sesama manusiia. Bagaimana dengan relasi vertikal: manusia dengan Tuhannya?

Rupanya media sosial sedikit membantu. Bukankah alat itu juga meningkatkan tersebarnya berita baik, mulia, rohani dan keagamaan? Juga memfasilitasi peribadatan secara streaming dan online. Namun belum secara penuh memediasi hubungan manusia dengan Tuhan. Relasi demikian itu hanya mungkin bila Tuhanlah yang menyediakan medianya.

Syukur kepada Allah,  Dia berkenan memberikan media itu kepada manusia. Media itu bukan alat sekelas gadget, komputer atau alat eletronik, melainkan Putera-Nya sendiri. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Ibr 1: 1-2).

Dia bukan hanya memungkinkan manusia berkomunikasi dengan Allah, tetapi menyatukan kembali. Dia sungguh-sungguh mediator, “spiritual media” yang bukan pencipta berita viral. Tetapi media yang menyatukan seluruh umat manusia secara universal dan membawa mereka kembali kepada situasi-kondisi dan martabat manusia paling awal, yakni akrab dengan Allah.

“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat” (Ibr 1: 3-4). Gadget dan media sosial saja layak disyukuri; apalagi “Sang spiritual media.”

Shek O HK, 11 Januari 2021