Renungan Harian – Minggu, 24 November 2019

November 25, 2019
renungan harian katolik
RAJA SEGALA RAJA
24 November 2019
MINGGU (P)
HR Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam
2 Samuel 5:1-3
Mzm 122: 1 – 5
Kolose 1: 12-20
Lukas 23: 35-43
(35) Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.” (36) Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya (37) dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” (38) Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”. (39) Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” (40) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? (41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” (42) Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” (43) Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
”Kristus adalah Gambar Allah yang tidak kelihatan” — Kolose 1: 15
MINGGU AKHIR DARI Tahun Liturgi, setiap tahun, Gereja menjadikannya pesta Kristus Raja – Raja Semesta alam- Raja segala raja-. Dan pujian “Terpujilah Raja Kristus” (PS 552), selalu dikumandangkan pada Minggu Kristus Raja ini. Semua bacaan hari ini memberikan ‘pemaknaan’ akan hakikat sejati dari martabat raja. Bacaan pertama mengingatkan kita akan semua jabatan raja (pimpinan) berujung asal dari Allah sendiri. Allah pernah menjanjikan bahwa Kerajaan Daud itu akan berlangsung selamanya. Sedang Injil mengungkap pernyataan bahwa Yesus itu adalah keturunan Raja Daud dan pewaris kerajaannya. Rencana Allah akan keselamatan umat manusia dikumandangkan dalam Hymne Bacaan Kedua dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose. Anak Allah yang menjadi ‘manusia’ adalah Gambar Allah yang tidak kelihatan. Dan rencana Allah ialah ‘memperdamaikan segala sesuatu dengan Diri-Nya… oleh darah salib Kristus” (Kol 2: 20).
Injil hari ini menggambarkan bagaimana pemenuhan rencana Allah itu. Tetapi anehnya ialah bahwa ‘jabatan Kristus sebagai Raja’ itu diwahyukan lewat peristiwa Salib-Nya, bukan lewat kuat kuasa dan kemuliaan-Nya, tetapi lewat ‘perendahan diri Penyaliban.
o Injil Lukas hari ini memberikan potret pemandangan tak terlupakan, di mana Yesus yang tak bersalah disalib di antara dua penjahat.
o Penjahat yang satu menghojat Yesus, sedang yang lain mengakui kesalahannya dan menyatakan bahwa Yesus tak bersalah.
o Dalam peristiwa ini, ada pengakuan paling jelas dan terang-terangan bahwa Diri Yesus adalah Raja. Injil mengkisahkan pengakuan penjahat: “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja”.
o Yesus menerima dan merangkul kejujuran dan iman penjahat itu, serta berjanji : “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus”.
Bersama Yesus dalam Kerajaan-Nya merupakan tujuan akhir setiap orang kristiani yang mengakui Yesus
sebagaimana diucapkan oleh penjahat tadi. Wafat Yesus di salib yang menegakkan Kerajaan-Nya dan membawa keselamatan bagi semua orang yang menyerukan Nama-Nya.
Doa : Ya Yesus, rajailah hati dan hidupku !
Janji : “Mereka mengurapi Daud menjadi Raja atas Israel” — 2 Samuel
5:3
Pujian: Pesta meriah selalu diadakan di gereja di Pejompongan, Jakarta Pusat, di akhir Tahun Liturgi, sebab Gereja Paoki berpelindung “Kristus Raja”