Renungan Harian – Senin, 25 November 2019

November 25, 2019
renungan harian katolik
HANYA TUHAN ALLAH YANG PANTAS DIPUJI
25 November 2019
SENIN (H)
Daniel 1: 1-6, 8-20
MT Dan 3: 52 – 56
Lukas 21: 1-4
(1) Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. (2) Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. (3) Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. (4) Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”
“Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluluhur kami. Yang patut dihormati dan ditinggikan selama-lamanya” —MT Tamb Daniel 3: 52
BACAAN PERTAMA, dan Mazmur antar bacaan hari ini, diambil dari Perjanjian Lama, yakni Kitab Daniel. Kitab Daniel itu banyak berbicara tentang akhir zaman, seakan-akan sudah ada jadual tahap-tahap apa yang terjadi di akhir zaman. Hal ini bisa disalah mengerti atau salah pahami.
Sebaliknya, Kitab Daniel menyumbangkan harapan yang baru dalam menanggung derita dan penganiayaan.Boleh dikata bukan yang menganiaya tetapi yang dianiayalah yang bisa menangkap dan memahami apa yang ditulis oleh Daniel. Yang membacanya merasa memperoleh dukungan dan ketenangan hati, khususnya yang baru dalam keadaan yang sulit dan pahit. Ini memberi kesadaran penuh bagi kita ya dulu dan sekarang bahwa keadaan huru hara dan penganiayaan, Tuhan-lah tetap yang pegang kendali.
Mazmur Tanggapan diambil dari kutipan Kitab Daniel bab 3. Itu merupakan Himne pujian agung yang mengajak dan mengundang seluruh ciptaan untuk bergabung membentuk paduan suara yang tak henti-hentinya memuji dan memuliakan Tuhan Allah. Himne itu dinyanyikan oleh tiga orang yang dipanggang dalam perapian yang bernyala ingin mendorong hati semua ciptaan untuk menerima serta mengakui – bahwa hanya Tuhan Allah saja-lah – yang patut dipuji, disembah, dan patut didengar sabda-sabda-Nya dan diikuti. Dan ini belaku juga bagi kami-kami di zaman ini dan di sini.
Doa : Ya Bapa, karena Yesus, Putera-Mu yang Engkau utus, kami lalu mengakui hanya Dikaulah yang pantas dan patut kami sembah, kami puji dan syukur.
Janji : “Janda itu memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi
seluruh nafkahnya” — Lukas 21: 4
Pujian : Doa-doa kita kepada Allah tidak hanya dalam bentuk ucapan kata-kata, atau dibatin dalam hati, tetapi juga dalam bentuk lagu dan nyanyian dan tarian.