Renungan Harian – Minggu, 07 Juli 2019

July 5, 2019
renungan harian katolik
7 Juli 2019 Minggu Biasa XIV
MINGGU (Hijau)
Yesaya 66:10-14c
Mazmur 66:1-7,16,20
Galatia 6:14-18
Lukas 10:1-12,17-20
(1) Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. (2) Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. (3) Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. (4) Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. (5) Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. (6) Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (7) Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. (8) Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, (9) dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. (10) Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: (11) Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. (12) Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.” (17) Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” (18) Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (19) Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. (20) Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
PEDOMAN MENJADI PELAYAN KRISTUS
“Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”— Lukas 10:2
TUHAN MEMANG membutuhkan banyak pekerja untuk menggarap ladang yang memiliki tuaian banyak. Tetapi tentu saja untuk menjadi pekerja yang baik dibutuhkan pedoman atau rambu-rambu, sehingga kita tidak melakukan pekerjaan yang salah.
Saat Yesus mengutus tujuh puluh muridnya, Ia telah memberikan pedoman sebagai berikut:
1. Pergi berdua-dua (Luk 10:1)
Dibutuhkan “team work”dalam melakukan pelayanan, perlu saling melengkapi satu sama lain.
2. Tugas ini tidak mudah (Luk 10:3)
Kita diutus seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Artinya memang pelayanan itu tidak mudah, banyak orang yang akan menerkam kita. Dan bila kita tidak mampu, itu wajar saja, karena kita memang seperti anak domba yang tidak memiliki apa-apa, kecuali hati yang tulus. Percayalah bahwa Tuhan, sebagai gembala yang baik, akan menyertai kita; dengan tongkatnya Ia akan mengusir serigala-serigala tersebut.
3. Konsentrasi (Luk 10:4,7)
Tugas pelayanan perlu dilakukan dengan konsentrasi penuh, janganlah memikirkan bekal yang harus dibawa, dan jangan tergoda oleh orang lain, yang mungkin akan mengalihkan kita dari tugas pelayanan yang sudah direncanakan.
4. Ramah dan tahu aturan (Luk 10:6)
Kita hanyalah alat, yang diutus Tuhan. Jadi dalam melakukan tugas ini kita perlu ramah dan tahu aturan, misalnya dengan memberikan salam dan berkat pada orang yang kita kunjungi.
5. Lakukan dengan tuntas (Luk 10:9)
Saat melayani, lakukanlah tugas tersebut sampai tuntas dan penuh konsentrasi. Jangan tergoda akan tugas pelayanan lain yang lebih “wow”.
6. Tinggalkan yang buruk (Luk 10:10)
Bila saat melayani, kita mengalami berbagai perlakuan yang tidak menyenangkan atau pun penolakan, maka semua hal tersebut tidak perlu dibawa pulang dan disebarkan ke orang lain. Lupakan semua hal tersebut dan doakanlah orang itu.
7. Semua untuk Tuhan (Luk 10:20)
Prestasi yang telah kita lakukan tidak perlu dibanggakan, karena semuanya berasal dari Tuhan, tetapi tetaplah bersemangat karena kita telah melakukan perbuatan baik yang berguna bagi orang lain.
Dengan mengingat pedoman-pedoman di atas, marilah kita menjadi pelayan Tuhan yang lebih baik, dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Selamat melayani … (DAG).
Doa: Roh Kudus bimbing dan ajar aku, agar boleh menjadi pelayan Tuhan yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Janji: Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. —- Galatia 6:14
Pujian: St. Theresa dari Calcuta, telah melayani orang-orangmiskin dan terbuang dengan penuh kesungguhan. Ia melakukan semuanya demi kemuliaan Tuhan, bukan untukkemegahan dirinya sendiri.