Renungan Harian – Senin, 08 Juli 2019

July 8, 2019
renungan harian katolik
8 Juli 2019
SENIN (Hijau)
Kejadian 28: 10-22a
Mazmur 91:1-2,3-4,14-15a
Matius 9:18-26
(18) Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” (19) Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. (20) Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. (21) Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (22) Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (23) Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, (24) berkatalah Ia: “Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka menertawakan Dia. (25) Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. (26) Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
IMAN DAN KUASA
“Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh”. Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmutelah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.” —- Matius 9:21-22
MEMBACA DAN MERENUNGKAN Firman Tuhan hari ini, mengingatkan saya akan kasih Tuhan yang saya alami pada tahun 2000 di kota Malang. Saat itu saya menderita wasir; setiap kali mengalami pendarahan ketika buang air besar. Beberapa saat kemudian, saya pasti merasakedinginan dan menggigil walaupun suhu badan panas. Akibat menahan rasa panas dingin itu, maka timbul rasa mual dan muntah-muntah. Kalau sudah begini, saya hanya bisa tiduran saja.
Pada suatu hari ada Kebangunan Rohani Katolik (KRK) dan saya berencana untuk hadir. Sebelum mandi untuk pergi, saya buang air besar terlebih dahulu dan ternyata saya mengalami pendarahan yang cukup banyak. Saya berkata dalam hati: “Waduh, bisa nggak ya pergi ke KRK tersebut?” Saya menyelesaikan mandi saya dan langsung tiduran dengan harap-harap cemas apakah panas dingin akan menghampiri saya. Saat itu saya teringat akan perkataan Tuhan Yesus: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau” ketika ada seorang perempuan yang sedang sakit pendarahan selama 12 tahun menjamah jubah-Nya dan perempuan itu mengalami kesembuhan. Perkataan Tuhan Yesus: “imanmu telah menyelamatkan engkau” terus menerus terngiang-ngiang dalam hati dan pikiran saya.
Saya panggil istri saya dan berkata: “Mam, papa mau pergi ke KRK sebentar lagi”. Istri saya menjawab: “Benar Pap? Papa kan baru mengalami pendarahan”. Saya menjawab: “Tadi saat tiduran, Tuhan Yesus menyapa papa dengan sebuah cerita tentang iman seorang Kepala Rumah Ibadat yang percaya akan kuasa Tuhan Yesus yang dapat menghidupkan kembali anak perempuannya yang sudah meninggal dunia dan iman seorang perempuan yang sakit pendarahan yang membawa kesembuhan”. Saya melanjutkan bicara sama istri saya: “Yuk kita berdoa dan pasti panas dingin tidak akan me-nimpa papa dan kita dapat menghadiri KRK tersebut. Papa percaya Tuhan Yesus masih punya kuasa menyembuhkan dari dulu, sekarang dan selama-lamanya”.
Akhirnya kami berangkat ke KRK dan saya duduk di baris kedua dari depan. Di sebelah saya duduk seorang bapak yang sedang menunggu acara KRK dimulai. Kami berkenalan satu dengan yang lain dan saya berkata kepada bapak itu: “Sebetulnya ambeien saya sedang kumat dan biasanya akan segera mengalami panas dingin di badan saya. Semoga nanti pada saat pujian dan penyembahan, tubuh saya lupa mengalami panas dingin sehingga saya dapat mengikuti Ibadat KRK sampai selesai”.
Lagu pujian demi pujian diangkat kehadapanNya, saya sungguh ambil bagian dalam pujian, angkat tangan, menari, bertepuk tangan dan bersukacita. Bapak disebelah saya dan istri saya, mengingatkan saya bahwa saya masih sakit dan jangan banyak bergerak. Saya katakan kepada mereka: “Tidak apa-apa, saya sudah sembuh. Yesus bertahta diatas pujian karenaNya saya sembuh”. Sayup-sayup bergema: “Imanmu telah menyelamatkan engkau”.
Apapun yang kita alami saat ini, datanglah kepada Yesus, pandanglah Dia dan mintalah dengan ucapan syukur bahwa kita sudah menerimanya, percayalah Tuhan Yesus sanggupmemberikan apa yang sedang kita perlukan. Tuhan Yesus selalu memperhatikan kita dan menepati janji-janjiNya.
Iman percaya kita kepada Tuhan Yesus, yang terus mengalirkan rahmat dan kuasaNya atas kita, yang akan mewujudkan permohonan kita. Amin (RIC).
Doa: Tuhan Yesus, asal kujamah saja jubahMu maka aku akan sembuh. Karena Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Janji: “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya” —- Mazmur 91:14-15
Pujian: Bapak Yairus, kepala Rumah Ibadat yang tahu bahwa anak perempuannya sudah meninggal, tetap percaya bahwa Yesus sanggup menghidupkan kembali putrinya.