Renungan Harian – Jumat, 12 April 2019

April 10, 2019
renungan harian katolik
12 April 2019
JUM’AT (Ungu)
Yeremia 20:10-13
Mazmur 18:2-3a.3bc-4,5-6,7
Yohanes 10:31-42
(31) Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. (32) Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” (33) Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” (34) Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? (35) Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah–sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan–, (36) masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? (37) Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, (38) tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (39) Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. (40) Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. (41) Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: “Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” (42) Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
MEMAHAMI DAN MENILAI SALAH
“Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku.” — Yohanes 10:37
MENJELANG PEMILUsaat ini banyak sekali berita-berita hoax(berita bohong) yang ditebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka memanipulasi kebenaran untuk menjatuhkan kelompok yang menjadi lawannya.
Nabi Yeremia mengatakan dalam bacaan pertama “….Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia….!”(Yer 20:10).Maksudnya adalah agar saat kita mendengar berita yang aneh atau bahkan bombastis telitilah berita itu berdasarkan fakta dan data yang benar bukan hanya berdasarkan perasaan subyektif saja lalu menerimanya bulat-bulat. Kita memiliki akal budi untuk berpikir dan menilai serta menimbang-nimbang secara dewasa.Kita diharap menggunakanlah semua sumber daya tersebut agar kita terhindar dari penggiringan opini yang mengarahkan pada perpecahan dan permusuhan.
Dalam bacaan Injil hari ini, ditampilkan sebuah fragmen penilaian yang salah dari para kaum Farisi terhadap Yesus.Ini dikarenakan ketaatan buta pada hukum Taurat. Memahami sebuah aturan itu baik, namun kalau menjalankan peraturan tersebut secara harafiah dan fanatik maka akan menjadi berbahaya. Hukum Taurat yang disampaikan Musa itu bertujuan mengatur perilaku ketaatan umat Israel kepada Allah, sementara Yesus memberikan contoh bagaimana menjalankan ketaatan kepada Allah melalui perbuatan nyata, berdasarkan cinta kepada Allah dan sesama. Kaum Farisi menilai Yesus lebih berkuasa dalam pengajaran dan berwibawa karena sabda-sabda-Nya ditunjang oleh mujizat-mukjizat yang Ia lakukan. Karena iri, mereka bermaksud membunuhnya dengan melempari Yesus dengan batu.
Pesan Tuhan hari ini bagi kita adalah : setiap ajakan yang kita dengar melalui pemberitaan haruslah kita mencari kebenarannya terlebih dahulu bukan hanya terima begitu saja. Jika berita itu memang benar, maka terima dan sebarkanlah bila memang bermanfaat bagi orang lain. Pemberitaan dari dan tentang Yesus yang benar, perlu kita laksanakan dengan sungguh-sungguh dan kita sebar-luaskan. (STEV)
Doa: Bapa, terimakasih karena Engkau mengutus Roh Kudus bagi kami dan membuat kami percaya bahwa Engkau senantiasa hadir di hidup kami sehingga kami dimampukan melakukan perintah Yesus, Putera-Mu.
Janji: “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya” —- Mazmur 18:7
Pujian: Iman para Rasul yang pantang menyerah serta semangat yang berkobar-kobar untuk menjadi saksi Kristus, membuat kita berani untuk diutus menjadi saksi Kristus ditengah masyarakat.