Renungan Harian – Kamis, 11 April 2019

April 10, 2019
renungan harian katolik
11 April 2019
KAMIS (Ungu)
Kejadian 17:3-9
Mazmur 105:4-9
Yohanes 8:51-59
(51) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” (52) Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. (53) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” (54) Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, (55) padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. (56) Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” (57) Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” (58) Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (59) Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
YESUS ADA SEBELUM ABRAHAM
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi,
Aku telah ada.” —- Yohanes 8:58
DALAM SETIAP pewartaan-Nya Yesus selalu ditolak oleh para musuh-musuh-Nya, semakin Yesus menunjukkan ke-Ilahian-Nya, semakin banyak pula musuh-musuh-Nya. Dalam bacaan Injil hari ini, memperlihatkan bahwa Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi ketika Yesus menyampaikan atau mengklaim siapa Diri-Nya itu. Para musuh Yesus bukan hanya mengolok-olokan Dia, tetapi juga dengan makian dan mengatakan Yesus mengalami kerasukan setan sehingga Ia mengaku-ngaku jika Dia adalah Firman Allah yang menjadi manusia.Dan Yesus berkata, “Sesungguhnya barang siapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut selama-lamanya.” (Yoh 8:51-52).
Yesus ingin menegaskan bahwa, ketika orang atau siapapun yang setia dan melakukan firman-Nya akan mengalami hidup kekal. Orang-orang Yahudi tidak memahami ini karena hati dan pikiran mereka lebih terpaku pada kisah dalam perjanjian lama terutama tokoh-tokoh besar seperti bapa Abraham yang sangat mereka hormati. Yesus tidak menolak Abraham, tetapi Yesus menegaskan kepada mereka bahwa Dia lebih besar dari semua Nabi termasuk Abraham bahkan kehadiran-Nya pun lebih dahulu dari pada Nabi-Nabi itu dan juga Abraham. “Abraham , bapamu, bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Kudan ia telah melohat-nya, dan ia bersukacita. …. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, sebelum Abraham jadi, Aku sudah ada” (Yoh 8:56,58). Pernyataan ini lebih membuat mereka marah besar.
Sikap menolak Yesus, berarti juga menolak Allah Bapa, yang mengutus-Nya. Kesaksian yang disampaikan oleh Yesus bukan dari diri-Nya sendiri akan tetapi dari Allah Bapa di surga.
Kita sebagai orang Kristen yang telah menerima dan mengakui Yesus sebagai Allah dan Juruselamat. Ia adalah Allah, maka Dia ada sebelum Abraham jadi. Menerima Yesus berarti kita hendaknya tetap setia dan taat pada firman-Nya. Firman yang membawa kita kepada kehidupan kekal. (Pieter)
Doa: Ya Yesus mampukan kami untuk tetap setia pada firman-Mu, sehingga kami memperoleh hidup yang kekal.
Janji: Aku berkata kepadamu “Sesungguhnya barang siapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya’. —- Yohanes 8:51
Pujian: Para pastor telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengabdi Tuhan dan melayani Umat-Nya. Mereka melaksanakan perintah Tuhan dan Gereja, dengan mempersembahkan hidupnya keseluruhannya dengan tidak berberkeluarga.