Renungan Harian – Sabtu, 13 April 2019

April 10, 2019
renungan harian katolik
13 April 2019
SABTU (Merah)
Yehezkiel 37:21-28
MT Yeremia 31: 10-13
Yohanes 11:45-56
(45) Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. (46) Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. (47) Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. (48) Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” (49) Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa, (50) dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” (51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. (53) Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. (54) Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. (55) Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. (56) Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
PENGORBANAN
“Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka,apa yang
telah dibuat Yesus itu …” —- Yohanes 11:46
YEHESKIEL MENYAMPAIKAN pernyataan Kasih Allah yang begitu besar kepada umat Israel melalui apa yang dipersiapkan Allah bagi Israel.Bukan hanya tempat yang melimpah susu dan madunya, yang disiapkan Allah, tetapi juga menjamin ketentraman dan keberlangsungan keturunan bagi bangsa Israel untuk selamanya. Artinya Allah memberikan secara lengkap dan terbaik kepada bangsa pilihanNya.
Hal yang sama juga berlaku bagi kita, yang telah dipilih Allah melalui pembaptisan.Allah menyediakan bagi kita berbagai karunia agar kita bahagia dan berlimpah dalam Kasih, sehingga oranglain melihat Kemuliaan dan Kemurahan Allah dalam diri kita karena ketaatan kita kepada-Nya.
Kemudian dalam bacaan Injil, kita baca sebuah dialog persekongkolan untuk menangkap dan membunuh Yesus karena Yesus dianggap merugikan para alim ulama Yahudi. Mereka iri. Dan iri hati selalu menimbulkan perselisihan, dan biasanya perselisihan terjadi karena kesombongan, merasa diri sendiri yang benar dan oranglain salah. Contoh dalam kehidupan kita. Dalam pembagian harta warisan kepada beberapa orang ahli waris sering kali terjadi perselisihan. Hal ini terjadi jika salah satu ahli waris merasa tidak puas atau iri hati dan merasa pembagian itu tidak adil. Akibatnya harta warisan yang semestinya bisa dinikmati bagi semua segera, menjadi tertahan dalam waktu yang lama dan sering tak menentu.
Allah telah menyediakan segala yang baik dari mulanya bagi umat manusia (Kej 1:1-31). Dan sampai saat ini pun Allah terus bekerja mendatangkan yang baik bagi kita umat manusia, namun banyak dari kita merasa kurang “diberkati”, karena kesombongan kita, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kebahagian bagi dirinya sendiri dengan merusak ekologi, korupsi, pencemaran nama baik dll. Semua tindakan itu, sadar ataupun tidak, hanya mendatangkan penderitaan bagi banyak orang.
Masih-kah kita mempertahankan kesombongan diri sehingga kita lupa bersyukur atas segala kebaikan dan karunia Allah bagi kita? Semoga dalam masa Pra-Paska ini kita menjalankan pertobatan kita dengan merendahkan hati untuk menerima segala anugerah yang telah dipersiapkan Allah bagi kita melalui Kristus.(STEV)
Doa: Bapa, buatlah kami mampu untuk melakukan kehendakMu dan utuslah Roh Kudus bagi kami sehingga kami mampu menjalani setiap peristiwa dalam hidup kami dengan sukacita dan bersyukur.
Janji: “Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka”. —- Yeremia 31:13
Pujian: Kesetiaan para Murid Yesus dalam mewartakan Injil-Nya keseluruh dunia dan semangat yang berkobar-kobar untuk menjadi saksi Kristus, membuat kita-kita generasi penerus juga berani untuk diutus menjadi saksi Kristus.