Renungan Harian – Senin, 03 Agustus 2020

August 3, 2020
renungan harian katolik
SENIN
(Hijau)
03 AGUSTUS
Yeremia 28:1-17
Mazmur 119:29, 43, 79, 80, 95, 102
Matius 14: 22-36
22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. 24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. 25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. 26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. 27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” 28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” 29 Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” 31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” 32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah. 33Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” 34 Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. 35 Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. 36 Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
JANGAN TAKUT
“Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” —- Matius 14:27
SAAT BADAI angin sakal melanda, perahu para murid Yesus diombang-ambingkan gelombang. Mereka semua dilanda kecemasan dan ketakutan. Puncaknya mereka berteriak-teriak karena takut saat Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air yang mereka kira “itu hantu”. Yesus tidak berlama-lama membiarkan murid-murid-Nya dalam keadaan demikian.
Seringkali kita pun seperti para murid Yesus ketika mengalami badai kehidupan. Tak jarang kita merasa cemas dan kuatir berlebihan. Kita lupa bahwa status kita adalah anak-anak Terang yang tidak pernah Tuhan tinggalkan. Sekalipun dalam lembah kekelaman, kita tidak akan pernah dibiarkan berjalan sendiri. Wabah yang melanda negeri kita dan dunia saat ini telah memporak-porandakan perekonomian kita. Pendapatan para pelaku bisnis anjlok. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena mengalami pemutusan hubungan kerja. Daya beli masyarakat turun drastis.
Demi menjaga kesehatan, kita wajib selalu cuci tangan, memakai masker, jaga jarak , kalau bertemu orang. Dan “tinggal di rumah saja.” Hidup dibuat repot oleh virus Corona ini. Kondisi ini kita rasakan seperti sedang berjalan dalam lembah kelam dan seolah-olah kita berjalan sendiri.
Mari sahabat Kristus, kita serahkan segala rasa cemas dan takut kita ke dalam tangan kasih Tuhan Yesus. Dia tidak akan membiarkan kita terus berada dalam situasi yang tidak mengenakkan ini. Tangan kanan-Nya senantiasa memegang kita. Saat ini juga Tuhan Yesus bersabda: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Mat 14:27). (NL)
DOA : Ya Tuhan Yesus, datanglah, tenangkanlah setiap hati kami. Amin.
JANJI: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku…”— Mam 23:4
PUJIAN: Ketika perahu terombang-ambing angin sakal, Petrus tidak merasa takut. Juga ketika Yesus meminta dia berjalan di atas air menuju tempat Dia berdiri. Ini memerlukan iman, percaya dan keberanian yang besar. Dan Petrus memilikinya. Tetapi sewaktu ia lebih melihat masalah dan bukan berfokus pada Yesus , ia merasa terancam mau tenggelam.