Renungan Harian – Selasa, 24 Desember 2019

December 24, 2019
renungan harian katolik
24 Desember 2019
SELASA (U)
MEMBANGUN RUMAH ALLAH
Pagi :
2 Sam 7:1-5,8-12,16
Mazmur 89: 2-5,27,29
Lukas 1: 67-79
(67) Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: (68) Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, (69) Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, (70) –seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus– (71) untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, (72) untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, (73) yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, (74) supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, (75) dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. (76) Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, (77) untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, (78) oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, (79) untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”
MEMBANGUN RUMAH ALLAH
“Beginilah firman Tuhan: ‘Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? ‘ “ — 2 Samuel 7:5
TIAP ORANG – khususnya anak-anakmuda – tentu mempunyai mimpi – memiliki cita-cita yangtinggi ! Juga ada yang sudah bermimpi, ‘kalau aku sudah tidak tinggal di sini, kalau aku sudah meninggal, aku ingin sekali ada kenangan yang yang patut diingat oleh anak cuku dan para sahabat mudaku! Lupakanlah ambisi pribadi, lupakan cita-cita menjadi kaya raya ! Apa yang ingin kita buat dan selesaikan nanti untuk kesejahteraan sesama atau demi kemuliaan Tuhan ?
Dalam hal ini Raja Daudtahu jawabannya akan pertanyaan ini ! Ia berencana akan mendirikan bait suci bagi Tuhan. Kiranya hal ini adalah suatu cita-cita dan gagasan yang keren bagi setiap orang, juga Nathan, sang nabi istana! Tapi Allah menolaknya. Tuhan tidak tertarik akan rencana Daud untuk membalas budi kepada Tuhan akan apa saja yang Tuhan telah lakukan untuknya. Sebaliknya Tuhan Allah malah berjanji kepada Daud sesuatu yang lebih luhur dan besar, yakni membangun rumah, dalam pengertian ‘kerajaan’, yang akan berlangsung selamanya. Mungkin pikir raja Daud kerajaan itu sudah ada, tetapi Allahmenegaskan, “Tidak” atau “Belum ada!”. Tuhan baru akan memulainya!
Di Malam jelang pesta Agung Natal ini, kita tersadarkan bahwa kita berhadapan dengan Janji Allah kepada Daud yang telah lama terucapkan, yakni Janji yang mendapatkan pemenuhannya dalam peristiwa Kelahiran Yesus. Dijadikannya Cdaud sebagai Raja Israel hanyalah suatu awal yang Tuhan ingin lakukanlewat dia dan para keturunannya. Dan Daud sama sekali tidak bisa menyaksikannya, sebab dia kurang besar dan megah dalam memimpikannya.
Malam ini ratusan juta orang akan merayakan Hari Agung Natal, Kelahiran sang Juru Serlamat. Mereka membanjiri Gereja-gereja yang didirikan oleh Allah. Bersama para malaikat umat itu akan menyerukan kidung “Kemuliaan bagi Allah di tempat yangmahatinggi”. Dalam Ibadat Natal ini, jauhlebihbanyak umat yang datang bila dibanding dengan jumlah yang ke gereja di hari-hari Minggu.
Apakah kita tahu mengapa? Sebabnya ialah,Tuhan menarik orang-orang itu! Apapun latar belakang mereka, bangsa atau suku apa, kedudukan tinggi atau biasa, pandai mau pun sederhana daya tangkapnya, bangsa atau suku apa, kedudukan tinggi atau biasa, beriman kuat atau lemah ! Tuhan Allah menarik atau mengundang mereka masuk ke ‘rumah’, dan Tuhan membangun ‘iman mereka’.
Mari kita bermimpi yang besar-besar ! Mimpikan semakin banyak saudara-saudari kita di beberapa negeri di Cina atau India dan Afrika maupun di negeri Asean ini, di negeri kita sendiri, adanya berbondong-bondong orang yang berdatangan ke gereja. Tuhan belum selesai membangun ‘rumah-Nya’. Iaingin sekali membangun ‘rumah-Nya’ di hati kita semua !
DOA : “Segala hormat dan puji tertuju kepada-Mu, ya Tuhan, Yesus Kristus. Dikaulah ‘pembangun’ hidupku dan membangun seluruh Gereja. Aku menyembah-Mu”
JANJI :“Telah Ku-ikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud hamba-Ku, Aku akan menegakkan anak-cucumu untuk selama-lamanya dan membangun tahtamu turun temurun” — Mazmur 89:4-5
PUJIAN :Jelang Natal, di semua paroki selalu ada Upacara Pembaptisan Dewasa, dari keluarga-keluarga non-katolik.