Renungan Harian – Selasa, 16 April 2019

April 16, 2019
renungan harian katolik
16 April, 2019
SELASA (Ungu)
Yesaya 49: 1-6
Mazmur 71: 1-6, 15-17
Yohanes 13: 21-33, 36-38
SEMUANYA TENTANG KASIH
“Engkaulah Harapan-ku , Ya Tuhan” —Mazmur 71:5
DI DUNIA ini terjadi Aborsi, rasisme, perang dan bencana alam serta tindak ketidak-adilan. Mengapa Allah membiarkan itu semua ? Mengapa ada orang-orang suci merasa seakan-akan mereka “bersusah payah dengan percuma, telah menghabiskan kekuatan dengan sia-sia dan tak berguna” (Yes 49:4) ! Bagaimana hidup ini begitu saja berlangsung ?
Meskpiun hidup itu suatu misteri, kita tetap bisa lebih baik memahaminya dengan mengerti bahwa Allah, Sang Pencipta kehidupan itu, adalah Kasih ! (1 Yoh 4:8,16). Tujuan kehidupan Ia ciptakan ialah Kasih. Kitadicipta dan dicipta kembali untuk mengasihi Diadengansepenuh hati kita, mengasihi diri kita sendiri dan mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri kita sendiri (Luk 10: 27). Kita semua ditebus agar mengasihi sebagaimana Tuhan mengasihi (Yoh 13:34) secara total, mendalam dan murni.
Tuhanlah yang mengatur dalam keharmonisan semua peristiwa hidup guna merubah kita dari kasih yang setengah-setengah ke kasih akan Dia yang sepenuhnya, dari kasih yang ecek-ecek ke kasih yang mendalam, dari kasih dengan motivasi yang campur-campur ke kasih yang murni dan tulen. Salah satu cara merubah kasih kita menjadi berkualitas yang tinggi, mendalam dan murni ialah dengan cara Yesus menantang kita guna mengasihimusuh-musuh kita. Berulang kali Tuhan membiarkan orang-orang seperti Yudas (Yoh 13: 21 dst) mengkhianati kita dan orang-orang seperti Petrus menyangkal kita (Yoh 13:38). Dan Dia-lah yang memberi perintahkepadakita untuk mengasihi musuh-musuh dan memberikan hidup kita untuk mereka sebagaimana Dia lakukan. Ia memberi kita rahmat guna mengasihi orang-orang yang sama sekali tak layak dikasihi. Dengan demikian kita lalu masuk ke dalam misteri kasih dan misteri kehidupan.
Bersyukurlah kepada Allah karena adanya musuh yang paling jahat, karena kita lalu bisa tumbuh dan kasih.
Doa :Ya Bapa dengan patuh dan taat pada kebenaran, murnikalah
diriku agar aku memiliki kasih yang tulen dan tulus (1 Ptr 1:22).
Janji :”Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”— Yesaya 49: 6
Pujian:Setelah mengikuti Kursus Kitab Suci selama tiga tahun di KPKS, Kristianto , yang berdenominasi gereja bukan-katolik, memutuskan untuk diterima ke dalam Gereja Katolik.