Renungan Harian – Senin, 15 April 2019

April 16, 2019
renungan harian katolik
15 April 2019
SENIN (Ungu)
Yesaya 42:1-7
Mazmur 27:1,2,3,13-14;
Yohanes 12:1-11
PESAN TERSIRAT
“Lalu kata Yesus: Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari hari penguburan-Ku” —- Yohanes 12:7
KATA-KATA TERSIRAT yang diucapkan seseorang seringkali tidak dipahami oleh orang yang menerima atau mendengarkannya. Dalam bacaan hari ini kita bisa melihat pada apa yang dilakukan Yesus ketika Ia memberikan jawaban kepada Yudas Iskariot, yang mempertanyakan mengapa Yesus membiarkan Maria meminyaki kaki Yesus dengan setengah liter minyak narwastu (Yoh 12: 3) yang berharga sedikitnya tiga ratus dinar. Kata-kata Yesus “Biarkanlah dia melakukan hal ini (meminyaki kaki Yesus) mengingat hari penguburan-Ku” (Yoh 12:7).
Tidak ada reaksi apapun yang ditampilkan dalam bacaan ini mengenai istilah: “hari penguburan-Ku” yang diucapkan Yesus. Termasuk Yudas Iskariot yang sibuk dengan pikirannya sendiri, bahwa ia menyayangkan perbuatan Maria lebih karena seharusnya jika minyak narwastu tersebut dijual, akan menghasilkan uang yang cukup besar. Hal ini memberi kesempatan baginya, untuk mengambilnya seperti kebiasaannya terhadap uang kas yang dipegangnya (Yoh 12:6).
Demikian juga halnya dengan sejumlah besar orang Yahudi yang berada disana. Fokus mereka tidak semata-mata hanya ingin bertemu Yesus. Mereka juga ingin melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan Yesus dari kematiannya. Bagi mereka, peristiwa Yesus mukjizat itu lebih menarik daripada mencerna ucapan Yesus akan arti “hari penguburan-Ku”. Bahkan karena takut akan pengaruh mukjizat yang dilakukan Yesus terhadap Lazarus, mereka berencana membunuh Yesus dan Lazarus juga. Mereka tidak peduli lagi akan apa yang diajarkan dan dikatakan Yesus.
Bagaimana dengan sikap kita? Apakah kitapun terjebak berbuat demikian. Kita sibuk dengan urusan kita, kita sibuk dengan pekerjaan kita, ataupun sibuk dengan masalah-masalah yang sedang kita hadapi, sehingga kita terlalu berfokus pada apa yang ada di depan kita.Lalu kita mengabaikan dan tidak mau tahu apa yang sedang Tuhan katakan. Kita menjadi bebal akan Sabda-Nya. Bahkan mungkin bertindak seperti Yudas Iskariot, yang melakukan sesuatu melihat dari segi untung ruginya.
Semoga kita mampu menangkap setiap pesan tersirat akan “hari penguburan” Yesus. Hari dimana terjadi setelah Yesus mengalami peristiwa sengsara, disalibkan dan wafat serta dimakamkan. Dan di hari pertama dalam pekan, para wanita menyediakan rempah-rempah dan minyak mur (Luk 23:56a; 24:1; Mrk 16:1).
Marilah kita renungkan kembali apakah dalam masa Pra Paskah ini, kita sudah lebih mengerti Sabda-Nya, memahami, dan lebih mengimani Tuhan, Sang Penebus kita, yang rela sengsara dan wafat bagi kita ? (Thonny)
Doa: Ya Tuhan Yesus bukalah hati kami agar hidup kami selalu berfokus pada kehendak-Mu., dan jauhkanlah kami dari kebebalan yang dapat menjauhkan kami dari Engkau.
Janji: “Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!” —- Mazmur 27:14
Pujian: Sejak mengikuti latihan dan berperan sebagai Petrus dalam tablo Kisah Sengsara Yesus yang akan dilaksanakan dalam Ibadat Jalan Salib pagi menjelang Jumat-Agung, sekarang Anton menjadi dapat lebih merasakan dan menyadari betapa besarnya Kasih Yesus kepada dirinya.