Renungan Harian – Sabtu, 14 Maret 2020

March 16, 2020
renungan harian katolik
SABTU
(Ungu)
14 Maret
Mikha 7:14-15.18-20
Mazmur 103:1-2.3-4.9-10.11-12
Lukas 15:1-3.11-32
ANAK YANG TERHILANG
“Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.” —-Lukas 15:18-19
PERUMPAMAAN TENTANG anak yang hilang menggambarkan seorang anak yang tidak menyukai hidup dalam dominasi orang tua. Ia berkeinginan hidup bebas dari pengawasan dan bebas menggunakan harta milik yang dianggap sebagai miliknya. “Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya” (Luk 15:13). Model anak seperti ini banyak dijumpai, tak terkecuali pada mereka yang berstatus ‘Kristen’.
Ada banyak orang Kristen tidak merasa dirinya masuk kategori ‘anak yang hilang’, sebab menurut mereka anak yang hilang adalah mereka yang meninggalkan gereja dan memilih hidup dalam hingar bingar duniawi. Selama masih pergi ke gereja, terlibat dalam pelayanan dan tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, kita berpikir kita hidup dalam pertobatan dan tidak masuk kategori anak yang hilang. Benarkah?
Sesungguhnya pertobatan yang Tuhan kehendaki lebih dari itu, yaitu kita sungguh-sungguh memberi diri hidup dalam penguasaan Tuhan dan kendali Roh Kudus sepenuhnya. Selama masih hidup menurut kehendak diri sendiri, kita tergolong sebagai anak yang terhilang, meski secara tampak beribadah.
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.” (Gal 5:25). Ciri nyata anak yang terhilang adalah hidup dalam kendali diri sendiri. Mereka menggunakan waktu, tenaga, uang, dan apa yang dimiliki sesuka hati untuk kepentingan diri sendiri dan menurut selera sendiri, bukan menurut kehendak Tuhan.
Pertobatan adalah kesediaan datang kepada Bapa dan bersedia hidup dalam kekuasaan atau dominasi Bapa. Si bungsu yang bertobat berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa” (Luk 15:18-19). Kesediaannya untuk tidak menggunakan haknya sebagai anak dan rela diperlakukan sebagai hamba oleh bapa adalah bukti kesungguhannya bertobat. Sudahkah kita bertobat setiap hari dan tunduk kepada kehendak Bapa? (JRS)
DOA : Tuhan Yesus, lewat perumpamaan ini kami disadarkan bahwa kami adalah orang-orang berdosa dan kami sungguh membutuhkan belas kasih-Mu. Terima kasih Yesus. Amin.
JANJI : “Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak selamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan
dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.” — Mazmur 103:9
PUJIAN : Sinta mendoakan untuk pertobatan suaminya dengan penuh iman selama tiga puluh tahun. Dan ia sangat bersukacita saat suaminya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.