Renungan Harian – Sabtu, 13 Juli 2019

July 12, 2019
renungan harian katolik
13 Juli 2019
SABTU (Hijau)
Kejadian 49:29-32;50:15-26a
Mazmur 105:1-7
Matius 10:24-33
(24) Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. (25) Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. (26) Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. (27) Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. (28) Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. (29) Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. (30) Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. (31) Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (32) Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. (33) Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
WARTAKAN KABAR SUKACITA
Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang dan apa yang dibisikkan ke telingamu,
beritakanlah itu dari atas atap rumah — Matius 10:27
TELADAN DAN KETAATAN dalam perutusan sebagai murid Yesus merupakan hal yang utama. Dalam menjalankan tugas perutusan Yesus menekankan kepada para murid-Nya agar mereka tetap taat dan setia kepada tugas yang telah diberikan. Selain setia dan taat sebagai murid-Nya dituntut juga untuk menjadi teladan dalam hal cara hidup yang berkenan kepada Tuhan, di manapun mereka berada.
Dan bagi kita, sebagai seorang Kristiani, kedua keutamaan itu di atas merupakan suatu keharusan untuk kita miliki. Yesus mengharapkan agar dalam hidup kesehar ian kita, kita mampu untuk menjadi pewarta kabar sukacita bagi orang-orang yang kita jumpai, baik sebagai pelayan umat maupun dalam keluarga sesuai dengan status kita masing-masing. Dalam menjalan perutusan itu, memang tidaklah mudah banyak rintangan dan tantangan yang akan kita hadapi oleh sebab itu Yesus mengingatkan agar selalu waspada. Namun demikian seberapapun tantangan yang kita hadapi dalam menjalankan misi perutusan memberitakan kerajaan sorga, Tuhan Yesus memberikan jaminan keselamatan dan kekuatan dari pada-Nya sendiri.
Tuhan memanggil kita untuk memberitakan kabar sukacita dari-Nya. Dalam kehidupan, sebagai seorang Kristen tidak jarang kita akan menghadapi tantangan seperti diskriminasi dari orang yang tidak suka dengan keberadaan kita. Namun kita tidak perlu membenci mereka dan kita juga tidak perlu takut sebab Tuhan Yesus senantiasa bersama kita. (PTR)
Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk tetap setia dan taat dalam setiap menjalankan tugasku sebagai perutusan untuk mewartakan kabar sukacita-Mu.
Janji: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya didepan Bapa-Ku yang di sorga” — Matius 10:32.
Pujian: St. Teresia dari Los Andes, sangat mengagumi Yesus sejak masa remaja Ia meninggal pada usia muda hanya satu tahun setelah masuk biara Suster Karmel. Karena kesetiaannya, maka ia menjadi orang kudus pertama di negara Chili, dan ia juga diangkat sebagai teladan kaum muda.