Renungan Harian – Sabtu, 09 November 2019

November 11, 2019
renungan harian katolik
YESUS MENYUCIKAN BAIT ALLAH
9 November 2019
SABTU (Putih)
Yehezkiel 47:1-2,8-9,12
Mazmur 46:2-3,5-6,8-9
1 Korintus 3:9b-11,16-17
Yohanes 2:13-22
(13) Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. (14) Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. (15) Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (16) Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” (17) Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” (18) Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” (19) Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” (20) Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” (21) Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. (22) Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
“Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.” —- Yohanes 2:21
“BAIT SUCI” dapat memberikan pemahaman gereja sebagai struktur atau bangunan. Tetapi “Bait Allah” (ayat 19-21) menggambarkan bagaimana Allah yang memenuhi, Allah mendiami bait tersebut. Jadi bukan lagi membicarakan gereja sebagai gedung bangunan. Yesus Kristus dengan teliti memimpin kita semua untuk memahami apa itu Bait Allah yang sejati.
Yesus dengan tegas menegur orang-orang yang mengotori Bait Allah dengan jualan mereka (ayat 13-18). Bait Allah dibangun dengan tujuan sebagai tempat perjumpaan antara Allah dan manusia. Bait Allah adalah tempat berdoa, tempat dimana kita dapat bertemu dengan Allah dalam keheningan. Dalam hal ini kita diminta untuk menunjukkan cinta kita dengan mengambil bagian dalam menjaga kebersihan dan keindahan gereja kita supaya dapat menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah bukan justru mencemarkannya dengan segala kepentingan pribadi kita.
Dan Tuhan mengingatkan kita bahwa Bait Allah adalah tubuhNya sendiri yaitu kita semua anak-anakNya (Yoh 2:19-21). Tuhan menunjukkan kepada kita betapa berhargainya kita di mataNya. Betapa Dia menciptakan kita secitra dengan-Nya. Karena itu kita harus senantiasa untuk menjaga martabat kita sebagai manusia yang suci dan luhur, serta dengan tidak mencemarkan diri kita dengan kesenangan dunia yg sesaat saja.
Karena itu mari kita, di satu sisi kita menjaga bangunan gereja kita menjadi tempat yang bersih dan layak bagi kita untuk berjumpa dengan Allah dan di sisi lain kita juga harus menata hati dan pikiran kita agar menjadi tempat yang pantas dan layak bagi Tuhan untuk bertahta di dalamnya, karena kita adalah Bait-Nya. (JRS)
Doa: Tuhan, biarlah melalui rahmatMu, Engkau mampukan kami untuk senantiasa menjaga kebersihan rumahMu agar menjadi tempat yang layak bagi kami bertemu dengan Engkau dan bantu kami untuk dapat menjaga kebersihan diri kami dari segala pencemaran dunia sebagai baitMu yang kudus.
Janji: “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah”. —- 1 Petrus 2:5.
Pujian: Pak Markus adalah seorang perokok berat sejak masa mudanya. Pada suatu Misa Syukur, dia mendengarkan khotbah pastor tentang tubuh kita sebagai bait suci Allah yang kudus yang harus dijaga, dijauhi dari segala bentuk pencemaran dunia. Pak Markus tersentuh dengan kotbah tersebut, dan keesokan harinya ia mengambil keputusan dan berjanji kepada istrinya bahwa dia tidak akan merokok lagi, selain menjaga kesehatan juga ingin jadi Bait suci-Nya.