Renungan Harian – Sabtu, 09 Maret 2019

March 11, 2019
renungan harian katolik
9 Maret 2019
SABTU (Ungu)
Yesaya 58:9-14
Mazmur 86:1-6
Lukas 5:27-32
PANGGILAN UNTUK BERTOBAT
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa,supaya mereka bertobat.” —- Lukas 5:32
SAAT BERHADAPANdengan orang yang bersalah , secara sadar atau tidak, dengan spontan, kita menunjukkan jari kepada orang itu dan mengatakan dia bersalah. Yang menarik, saat kita menunjukan dengan satu jari kepada orang yang besalah itu, tiga jari yang lain menunjuk kepada diri kita sendiri. Memang orang itu bersalah, tetapi siapa tahu kalau kita sendiri justru lebih banyak kesalahannya. Memang terlihat agak sulit kalau kita melihat kesalahan dan dosa kita sendiri. Tetapi dengan mudahnya kita mencari dan menyalahkan orang lain.
Pertobatan yang sejati bukan sekedar membicarakan mengenai benar atau salah, tetapi lebih dari itu. Kita harus dengan penuh komitmen untuk melangkah dalam kebenaran. Kita tidak perlu takut atau malu saat kita datang kepada Tuhan dan mengakui semua dosa dan kesalahan kita. Sebab Dia sendirilah yang telah memberikan peneguhan bagi kita dalam firman-Nya: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat.” Ini yang menjadi pegangan dan menguatkan kita.
Tuhan Yesus memanggil semua orang yang dikehendaki-Nya. DIA tidak melihat dari segi status sosial, golongan, suku, ras, dan sebagainya. Setiap orang membuka hatinya dan menanggapi panggilan-Nya, akan menerima rahmat dan berkat-Nya yang membebaskan dan memulihkan.
Dalam bacaan injil hari ini, melukiskan tentang perjumpaan Lewi dengan Yesus. Perjumpaan itu sangat istimewa dan luar biasa bagi Lewi, sampai saking senangnya dia mengundang Yesus untuk datang ke rumahnya. Yang menarik, karena sukacita dan gembiranya, dia juga mengundang rekan-rekannya, para pemungut cukai, untuk makan bersama Tuhan Yesus. Hal yang lebih menarik dari perjumpaan itu yaitu, kehidupan Lewi jadi berubah. Lewi meninggalkan pekerjaanya sebagai pemungut cukai, yang dianggap oleh rakyat waktu itu sebagai pemeras dan menjadi pengikut Yesus.
Kita pun perlu mawas diri, sejauh manakah kita telah bertobat dan berubah untuk menjadi murid-Nya? Marilah kita belajar dari kisah Lewi dalam bacaan injil hari ini, yang mau meninggalkan hal-hal yang tidak benar dan mengikuti Yesus. Merasa berat ? Kalau kita mau, kita akan dimampukan oleh Tuhan sendiri (Pieter)
Doa: Tuhan Yesus, berikan aku kekuatan sehingga mampu memperbaharui diri dan bertobat dengan sepenuh hati didalam Engkau.
Janji: “Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu” —- Yesaya 58:11a.
Pujian: Darto lepas dari jeratan narkoba, sewaktyu ia bisa lari dari penggrebekan polisi. Ia meminta didoakan oleh tim doa di suatu pertemuan doa. Ia merasa Yesus menjamahnya sampai ia menangis. Lalu ia menyambut Sakramen Tobat. Darto merasa Yesus itu mahapengampun.