Renungan Harian – Rabu, 22 Juli 2020

July 22, 2020
renungan harian katolik
RABU
(Putih)
22 JULI

S. Maria Magdalena
Kidung 3: 1-4 atau 2 Kor 5:14-17
Mazmur 63: 3-6, 8-9
Yohanes 20: 1-2, 11-18

1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. 2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 15 Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” 16 Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. 17 Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” 18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

KITA KAN T’LAH BERTEMU SEBELUMNYA ?

SEORANG PASTOR yang telah berusia lanjut, setelah selesai memimpin Misa , pergi ke depan gereja dan bersalam-alaman dengan umat. Kepada setiap orang yang ia sambut dengan jabat tangan, ia berkata, “He, kita kan telah bertemu sebelumnya?” Saya tidak tahu apakah itu sekedar bercanda, atau memang pastor tua itu itu bergumul dengan ‘ingatan masa lampaunya’ yang semakin memudar ?

Hal ini mengajak kita berpikir sejenak, bila kita berjumpa dengan seseorang yang baru pertama kali ketemu, tidak sebagai orang asing atau tak-dikenal, tetapi sebagai ‘teman lama’ yang kemungkinan kita telah memiliki banyak kesamaan, daripada yang kita ingat.

Hari ini kita peringatan pesta Santa Maria Magdalena. Dalam Injil, Yesus menampakkan diri kepadanya. Tetapi ia menganggapnya Yesus itu ‘orang asing’, yang tak ia kenal. Ia anggap Ia adalah tukang kebun. Maria sama sekali tidak mengenal-Nya sampai Yesus menyapa dengan namanya “Maria”:  ‘Tidakkah kita telah bertemu sebelumnya?’. Demikian pula dua murid yang pergi kembali ke desa Emmaus. Sewaktu di tengah jalan, Yesus menyapa dan lalu menyertai mereka, malah berbincang dengan keduanya, tetapi kedua murid tetap tak mengenal-Nya, sampai peristiwa pemecahan roti di muka mata mereka berdua. Peristiwa ‘pemecahan roti’ mengingatkan mereka kepada Yesus.

Baiklah, bila kita ketemu dengan satu sama lain, semoga kita mengenal-nya sebagai berjumpa kembali dengan ‘Tuhan yang bangkit’. Kita tak perlu bingung bertanya-tanya – ‘ya, kita ‘kan telah bertemu dan mengenal sebelumnya!’ (SW)

DOA    :   Ya Yesus yang mulia bangkit,  semoga aku mencari dan   menemukan-Mu dalam diri seseorang hari ini !
JANJI  :  “Siapa yang ada di dalam Kristus, ia  adalah ciptaan baru, yang lama   sudah  berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” — 2 Kor 5:17
PUJIAN : Maria Magdalena begitu menyayangi Yesus sampai ia tetap berani dan tabah berdiri di kaki salib, sewaktu banyak murid lain meninggalkan-Nya.