Renungan Harian – Kamis, 18 April 2019

April 18, 2019
renungan harian katolik
TRI HARI SUCI
Sore : KAMIS PUTIH – Peringatan Perjamuan Tuhan
(Putih)
Keluaran 12: 1-8, 11-14
Mazmur 116: 12-13, 15-16,17-18
1 Korintus 11: 23-26
Yohanes 13: 1-15
ANUGERAH HIDUP
“Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu,…”
— 1 Korintus 11: 24
EKARISTI ITU adalah Tubuh dan Darah Yesus, Roh dan Keilahian Yesus. Ekaristi tidak hanya suatu pemberian dari Allah , tetapi Pemberian itu sendiri adalah Allah sendiri. Maka Ekaristi merupakan Anugerah teragung dari segala Pemberian Ilahi.
Tetapi bagaimana kita menanggapi-Nya, bila Allah memberikan Tubuh dan Darah-Nya ? Tanggapan yang tepat atas Anugerah terbesar adalah ‘komunio’ (Mzm 116: 12 dst), yakni, berbagi dalam kasih yang telah dijanjikan dan kasih yang tanpa-syarat. Maka di situ Yesus memberi Diri yaitu Tubuh dan Darah-Nya. Yesus menganugerahi kita tidak hanya dengan Anugerah yang yang paling agung , tetapi juga Yesus memberi kita tanggungjawab yang sangat besar (Luk 12: 48) . Bila Allah memberi kepada kita Tubuh dan Darah Yesus, kita memiliki suatu kesempatan untuk menerima ‘komunio’ dengan-Nya begitu mendalamnya, sehingga semua aspek kehidupan kita itu diubah dan kita lalu tidak menjadi yang sama lagi. Dan kita dapat memilih agar Tuhan berkenan menggerakkan kita secara radikal maju ke dalam jalan hidup rohani. Dan kita lalu tidak hidup bagi diri kita sendiri tetapi hidup bagi-Nya (2 Kor 5:15). Kita kehilangan hidup kita sendiri (Luk 9: 24).
Di hari Kamis Suci ini, marilah kita menanggapi Anugerah teragung, dengan memberikan hidup kita secara radikal, tanpa syarat dan secara keseluruhan kepada Yesus. Kita tidak hanya pergi menyambut Komunio Kudus tetapi masuk ke dalam ‘komunio’ (kesatuan)dengan-Nya. Semoga Komunio Suci tidak hanya menjadi bagian dari hidup kita, tetapi hidup kita ini, kita hayati dalam ‘komunio’ (kesatuan) dengan Tri-Tunggal yang kekal dan tanpa batas.
Doa : Ya Bapa, dalam menyambut Komunio kudus ini, membawa kami
ke akhir dari hidup yang duniawi dan hidup penuh cinta-diri.
Janji : “Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah
Tuhan dan Guru-mu, maka kamupun wajib saling
membasuh kakimu!” — Yohanes 13: 14
Pujian: “Sakramen yang Mahaagung, mari kita muliakan…”