Renungan Harian – Kamis, 09 April 2020

April 9, 2020
renungan harian katolik
KAMIS
(Putih)
09 April
Kamis Putih
Keluaran 12:1-8.11-14
Mazmur 116:12-13.15-16bc.17-18
1 Korintus 11:23-26
Yohanes 13:1-15
(1) Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (2) Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. (3) Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. (4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, (5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. (6) Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” (7) Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” (8) Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” (9) Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” (10) Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” (11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” (12) Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? (13) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (14) Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; (15) sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
YESUS MEMBASUH KAKI PARA MURID
“Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” —- 1 Korintus 11:26
YESUS, GURU dan Tuhan membasuh kaki murid-murid-Nya dalam perjamuan terakhir. Hal demikian belum pernah terjadi. Biasanya pembasuhan kaki diadakan sebelum perjamuan makan dan dilakukan oleh orang yang derajat hidupnya lebih rendah dari orang yang dibasuh kakinya.
Yesus ingin menyampaikan pengajaran yang berharga bagi murid-murid-Nya. Ia menunjukkan kasih yang sesungguhnya berupa kerendahan hati dalam melayani orang lain.
Petrus terheran-heran dan tak bisa menerima Gurunya membasuh kakinya. Yesus mengatakan bahwa kelak ia akan mengerti walaupun saat itu belum mengetahuinya. Tetapi Petrus belum puas dan bersikeras menolak dibasuh kakinya. Yesus menjelaskan, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
Pada kesempatan itu Yesus juga mengatakan bahwa pembasuhan kaki itu disampaikan sebagai teladan bagi murid-murid agar mereka berbuat seperti demikian terhadap satu sama lain, saling melayani, saling menolong dan saling membantu serta saling mengampuni. (HW)
DOA : Aku bersyukur mendapat teladan dari Tuhan Yesus, yang adalah Tuhan dan Guru namun mau membasuh kaki murid-murid-Nya. Dari teladan Yesus, kami belajar agar mau rendah hati, mau melayani dan mengasihi. Jamahlah aku, Tuhan, agar menerima Roh Kasih-Mu dan dapat berbagi dengan orang lain dalam pelayanan. Amin.
JANJI : “Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan “ —- Mazmur 116:17
PUJIAN : Dalam upacara pembasuhan kaki, Paus Fransiskus membasuh kaki beberapa narapidana dan pengungsi, untuk menunjukkan kerendahan hati meneladan tindakan Yesus pada Kamis Putih pertama .