Renungan Harian – Jumat, 10 April 2020

April 10, 2020
renungan harian katolik
JUM’AT
(Merah)
10 April
Hari Jumat Agung
(Lit Sabda-Penghormatan Salib-Komuni)
Yesaya 52:13-53:12
Mazmur 31:2.6.12-13.15-16.17.25
Ibrani 4:14-16;5:7-9
Yohanes 18:1–19:42
TAAT SAMPAI MATI…
“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya” —- Ibrani 5:8
SEBAGAI ANAK-ANAK Tuhan, kita tetap bisa jatuh dalam dosa disebabkan karena ketidaktaatan kita. Seperti sebuah intan akan mengalami berbagai proses sebelum menjadi intan berlian yang indah. Begitu juga dengan kita, kita akan diproses sedemikian rupa untuk menjadi indah di mata Tuhan.
Pada saat diproses tentu ini tidak mengenakkan. Waktu diproses itu bisa lewat sakit hati, diremehkan, dikucilkan, dihakimi, ditolak. Dalam keadaan itu tentu kita tergoda untuk berpaling kepada dunia. Kita lebih memilih menuruti keinginan daging, daripada menaati perintah dan kehendak Tuhan. Akibatnya janji-janji Tuhan tidak akan pernah tergenapi dalam hidup kita, sehingga kita merasa Tuhan tidak sayang, merasa Tuhan begitu jauh. Sebenarnya kita-lah yang menjauh !
Hari ini, dengan mengalami ditolak, Tuhan Yesus memberi teladan yang luar biasa, sekalipun Yesus adalah Anak Allah, Ia telah belajar menjadi taat. Mulai dari penangkapan, diadili, dipukul, dicaci, dihina bahkan dicambuk di luar batas kewajaran, Tuhan Yesus tetap taat menjalani proses yang harus Ia lewati demi menanggung dosa dan kesalahan kita, bahkan taat sampai mati, mati pun mati di kayu salib.
Kalau kita menyebut diri kita itu sahabat Kristus, tentu kita tetap mau setia mencari kehendak Tuhan dan mentaatinya, seperti Yesus ! Mari kita belajar taat, belajar menjadi taat, sepanjang hayat di kandung badan ! (NL)
DOA : Ya Bapa, mampukan kami untuk belajar menaati perintah-Mu.
JANJI : “Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku, Engkau membebaskan
aku, ya Tuhan, Allah yang setia.” —- Mazmur 31:6
PUJIAN: Santo Edesius, lahir 265, di Asia kecil. Ia berani membela orang-orang Kristen yang dianiaya. Bahkan ia ditangkap, disiksa, lalu dibuang ke laut. Ia mati sebagai martir karena ketaatannya dan mempertahankan imannya kepada Kristus juga karena cinta kasih terhadap sesama.