KITA BERASAL DARI DEBU AKAN KEMBALI MENJADI DEBU.

February 17, 2021

RABU 17-02-2921,
Rabu Abu- Pantang dan Puasa.
Bacaan: Yl.2:12-18; Mzm 51:3–6a.12-13.4.17; 2Kor.5:20-6:2; Mat.6:1-6.16-18.

Injil Matius 6:16, menulis. Yesus berkata : “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.”

Hari ini adalah permulaan masa puasa atau masa Prapaskah. Gereja mengajak kita untuk menghayati persiapan Paskah dengan laku tobat selama 40 hari. Bangsa Israel waktu itu menunjukkan laku tobat dengan menaburkan debu diatas kepala mereka, memakai pakaian kabung, berpuasa, dan memperbanyak kegiatan berdoa. Inilah saat perdamaian antara umat dengan Allah.

Didalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid agar jangan memakai puasa mereka sebagai kesempatan untuk memamerkan kesalehan. Sebaliknya para murid harus tampil bersih agar jangan terlihat kalau mereka sedang berpuasa. Ini berarti, puasa harus disertai dengan kerendahan hati, menjahui kemunafikan. Gereja masih menambahkan lagi kegiatan masa puasa ini dengan karya amal. Tindakan tobat dijalankan bersama dengan tindakan cinta kasih. Seperti ditegaskan Yesus, kita perlu mendasari kedua tindakan saleh ini dengan sikap hati yang tulus, tidak mencari diri/pengakuan, tetapi sungguh berorientasi pada Allah dan sesama.
 
Melalui proses Retret Agung yang lama dan panjang ini kita ingin mengalami bahwasanya dalam hidup ini, kita tidak hanya bergantung kepada makanan dan minuman. Atau, mungkin kita mau menggeser cara hidup kita – yang cenderung materialistik dan hedonistik – menjadi lebih spiritual, sosial, dan yang lebih mendalam lagi menyadari bahwa keberadaan kita bergantung penuh kepada Allah Yang Mahakuasa. Kita berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu dan kali ini diberi kesempatan untuk “mengecas” diri pada aliran keutamaan Illahi sendiri seperti iman, harapan dan kasih.
 
DOA: Tuhan Yesus, berilah aku rahmat kesetiaan, agar aku setia kepada-Mu melalui pantang dan puasa, melalui kesulitan-kesulitan melawan hawa nafsu. Bentuklah aku dengan daya Illahi-Mu agar aku menjadi manusia baru. Ajarilah aku untuk membangun sikap yang rendah hati, biarlah Engkau yang dipuji kini dan sepanjang masa. Amin.
Met Hari Rabu Abu.