Hukum Allah Dibuat Atas Dasar Belas Kasih.

September 3, 2021

SABTU 04 Sept 2021. PEKAN BIASA XXII
Bacaan: Kol.1:21-23; Mzm.54:3-4.6.8; Luk.6:1-5.

Injil Lukas 6:5, menulis. Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia c  adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Dalam injil ini, Santo Lukas mengisahkan sikap orang farisi yang selalu berada dibelakang Yesus, bukan untuk menjadi pengikut, namun untuk mencari kesalahan yang akan dibuat olehnya. Sikap orang –orang farisi bisa saja berada diantara kita; karena kadang kala, dalam kehidupan berumah tangga, kehidupan religius, lingkungan kerja, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dll, selalu hadir mereka –mereka yang bertopengkan orang farisi, yang suka mencari kesalahan orang lain, yang menebar kebencian, provokator, yang suka gosip, yang suka kritik, yang suka menghasut dll. Sikap-sikap seperti ini tidak membantu, melainkan memecah bela dan memporak-porandakan persatuan, keharmonisan dan persaudaraan.

Dalam injil ini juga santo Lukas ingin mengemukakan bahwa Hukum Allah dibuat atas dasar belas kasih, bukan untuk sebuah disiplin yang radikal. Disini terlihat contoh yang di gunakan Yesus untuk memberi jawaban atas kelicikan orang farisi. Kisah Raja Daud; Daud melanggar hukum untuk sebuah kebaikan, yaitu memberi makan karena kelaparan; yang ditekankan disini adalah cinta dan belas kasih agar seseorang hidup. Yesus mau mengajarkan kepada setiap pengikutnya, untuk berbelas kasih kepada sesama; bukan berarti Yesus mengajarkan kita agar tidak patut terhadap hukum, yang ingin disampaikan ialah hukum bukan saja membentuk sebuah kedisiplinan, namun harus didasari oleh belas kasihan dan cinta kasih, maka dari itu, jangan karena hukum, kita biarkan orang menderita, karena disini yang di tekankan adalah kebaikan dan belas kasih.

Yang terakhir santo Lukas ingin menyatakan kepada kita, bahwa Yesus secara implisit menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia yang tinggal diantara kita, Dialah pencipta hari sabat; Dialah empunya hari sabat, maka dari itu, Yesus ingin menegaskan, beramal baiklah di hari Sabat. Bertoleransilah dalam bertindak, jangan kita membutakan mata dan hati atas penderitaan sesama karena takut dikritik, diejek dan dimusuhi mereka yang sombong, angkuh, dan radikal. Buatlah sesuatu yang baru, agar tindakan kemanusiaanmu menjadikan kamu harapan dan cahaya hidup bagi semua orang. Jangan takut berbuat baik untuk membantu sesamamu, karena upahmu besar di dalam kerajaan surga.

Marilah Berdoa :Tuhan Yesus, Engkau  mengajarkan kepada kami untuk mentaati hukum berdasarkan belas kasih kepada sesama. Semoga tindakan kami menjadi cahaya hidup  bagi semua orang didalam membantu sesama kami. Amin.
MET AKHIR PEKAN.