VAKSIN SURGAWI

February 20, 2021
Tetaplah berharap pada Imam Agung

Oleh Romo Albert Herwanta, O. Carm

Dunia yang sedang dilanda Covid-19 sangat sibuk memproduksi vaksin untuk mencegahnya. Baru saja tersiar berita bahwa Indonesia sedang berusaha membuat vaksin Nusantara. Kabarnya, vaksin tersebut lebih aman dari vaksin yang lain dan cukup disuntikkan satu kali. Berfungsi seumur hidup. Wow!

Covid yang menyebabkan kematian itu menyadarkan manusia akan pentingnya mempertahankan hidup. Betapa berharga hidup di dunia ini. Untuk menyelamatkannya berapa pun biayanya mesti dibayar. Kalau perlu, berhutang.

Manusia yang bukan pencipta kehidupan saja begitu prihatin dengan kesehatan dan keselamatannya di dunia ini. Bagaimana dengan Tuhan? Bukankah Dia lebih berkepentingan? Dia bersabda, “Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup” (Yeh 33: 11). Tuhan berupaya keras mengusahakan keselamatan umat manusia.

Sang Guru Kehidupan memanggil Levi, pemungut cukai yang sedang duduk di kantornya untuk mengikuti-Nya. Levi yang dipandang sebagai pengkhianat bangsanya dan pendosa itu bangun dan mengikuti Dia. Kemudian menjamu Sang Guru di rumahnya dan makan bersama para pemungut cukai dan pendosa. Maka, kaum Farisi dan ahli Taurat menggugat. “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” (Luk 5: 30).

Inilah jawaban-Nya, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat” (Luk 5: 31-32).

Jawaban-Nya menegaskan bahwa kaum pendosa membutuhkan kasih, kerahiman dan pengampunan dari Allah. Dia datang untuk memenuhinya. Sementara kaum Farisi dan ahli Taurat menilai bahwa orang berdosa, seperti Levi itu, tidak layak mendapat kasih dan perhatian dari Tuhan.

Tuhan yang sangat mencintai manusia tidak membiarkan mereka mati dalam dosanya. Dia mengundang mereka untuk bertobat. Pertobatan itu ditandai antara lain dengan cara berpuasa dan peduli kepada nasib mereka yang malang dan terbelenggu (Yes 58: 9b-14).

Lebih dari itu, orang diajak percaya kepada Dia yang diutus-Nya dalam mewujudkan kasih dan pengampunan-Nya. Keduanya merupakan penangkal terhadap dosa dan kematian. Daya dan fungsinya melampaui vaksin Nusantara. Bukan hanya sekali seumur di muka bumi. Tetapi berdaya guna sampai ke surga. Namanya vaksin surgawi.

Shek O HK, 20 Februari 2021, Sabtu setelah Rabu Abu