Renungan Harian – Senin, 17 Februari 2020

February 17, 2020
renungan harian katolik
HIDUP DALAM DIMENSI ILAHI ?
17 Februari ,
SENIN
(Hijau)
Yakobus 1: 1-11
Mazmur 119: 67-68, 71-72, 75-76
Markus 8: 11-13
(11) Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. (12) Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” (13) Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” — Yakobus 1:2
AKHIR DOA “Bami Kami” ialah permohonan “Jangan masukkan kami dalam pencobaan!”. Nyatanya kita mengalami pelbagai pencobaan. Dan Rasul Yakobus malah menyebut bila kita mengalami pelbagai pencobaan, kita perlu menyambutnya sebagai suatu “Kebahagiaan”. Bagaimana ini ?
Apa yang dikatakan rasul Yakobus itu perintah Tuhan Yesus kepada kita murid-murid-Nya. Itu bukan suatu tantangan yang membosankan bagi kemauan dan tekad kita, tetapi suatu panggilan agar kita bangkit di atas diri kita sendiri, hidup dalam dimensi ilahi, yakni hidup tergantung pada Tuhan sepenuhnya.
Rahmat itu menguatkan iman kita, dan ini menghasilkan ketekunan, dan ini bermuara pada ‘kesempurnaan yang utuh , dan tak kekurangan sesuatu apapun’ (Yak 1:4). Betapa istimewanya kita sampai diperintah Tuhan untuk melakukan sesuatu yang tak dapat kita lakukan sendiri. Betapa bahagianya kita ini, kita hidup dari rahmat ke rahmat, bukannya hidup dari keterbatasan yang satu ke keterbatasan yang lain.
Kita membuka hati kita agar Tuhan tetap berkenan melakukan hal-hal yang mustahil dalam hidup kita. Mari kita tak takut tetap gembira dalam penderitaan (Ko; 1:24; 1 Ptr 4:13), mengasihi para musuh kita (Luk 6:27, 35), menyangkal diri pribadi (Luk 9:23), dan umumnya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya dari kekuatan kita sendiri kita tak bisa melakukannya.
Ayo masuk dan menghayati hidup baru, awal hidup abadi dan berlimpah dalam Tuhan.
DOA : Bapa, berkenanlah memenuhi diriku dengan kegembiraan hidup dalam diri-Mu
JANJI : “Apabila di antara kamu ada yang kekurangan Hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikannya kepadanya” —Yak 1:5
PUJIAN : Di tahun 1240, tujuh orang pria yang menonjol dari kota Florence, mengundurkan diri dari masyarakat ramai. Di bawah pimpinan Bonfilio, mereka memulai suatu kongregasi yang mengabdikan diri , dengan menyepi, untuk berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. Pelayanan mereka dalam Gereja berujud kegiatan berkotbah, menjadi relawan sosial dan berkarya dalam seni.