Renungan Harian – Senin, 10 Agustus 2020

August 9, 2020
renungan harian katolik
SENIN
(Merah)
10 AGUSTUS
S. Laurensius
2 Korintus 9:6-10
Mazmur 112:1-2, 5-9
Yohanes 12:24-26

24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

PELAYAN YESUS
“Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” —- Yohanes 12:26
SEORANG PELAYAN selayaknya tunduk dan taat kepada tuannya. Keselamatan hidupnya bergantung kepada kemurahan tuannya. Itulah seorang pelayan yang baik . Bagaimana seorang yang hidup di dunia dengan kehendak bebas mampu tunduk dan taat kepada tuannya? Apalagi kepada Yesus yang tidak kasatmata. Yesus berkata: yang mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya. Manusia mana yang tidak mencintai nyawanya.
Syukur kepada Tuhan, kita yang mengenal Yesus sebagai jalan kehidupan diberi kesempatan mengikuti-Nya untuk memperoleh hidup yang dijanjikan-Nya yaitu kehidupan kekal. Mengikuti-Nya sebagai Tuan, kita yang pelayan juga mesti tunduk dan taat. Kita mesti melayani Dia (2 Kor 5:15). Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Untuk melayani Dia kita dituntut untuk “mematikan diri” dengan mengalahkan kepentingan kita dan melakukan kehendak Dia. Ini diumpamakan, dengan “biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”.
Yesus menghendaki agar kita mengikuti-Nya dan berbuah. Dengan bekal rasa syukur karena mengalami kasih Yesus yang berlimpah dalam kehidupan kita akan memampukan kita berjuang melayani Dia dengan mengalahkan keinginan kita dan melakukan kehendak-Nya. Sehingga kita akan dihormati Bapa dan memelihara hidup yang kekal bersama Dia kelak. (HUI)
DOA: Tuhan , kami bersyukur atas cinta-Mu atas kehidupan kami. Limpahkanlah rahmat Mu agar kami mampu memelihara cinta-Mu sebagai bekal kekuatan menjadi pelayan-Mu yang setia.
JANJI:“Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.” — Mazmur 112:1
PUJIAN: Karunia-karunia kecil diberikan kepada orang-orang yang berdoa dengan perantaan Laurensius, sang Diakon pemvantu Paus Sixtus II, supaya mereka terdorong untuk memohon karunia yang lebih besar, yaitu cinta kasih kepada sesama dan kesetiaan kepada Kristus.