Renungan Harian – Senin, 06 Januari 2020

January 6, 2020
renungan harian katolik
TERANG DARI ALLAH
6 Januari
S E N I N (P)
1 Yoh 3:22–4:6
Mazmur 2:7-8,10-11
Matius 4:12-17,23-25
(12) Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. (13) Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, (14) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: (15) Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, (16) bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” (17) Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (23) Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. (24) Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. (25) Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang —- Matius 4:16
DALAM KEHIDUPAN ini, sering terjadi bahwa kita tertekan oleh berbagai persoalan dan kesulitan. Sesuatu yang terkadang membuat kita mengalami jalan buntu dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Saat kita menghadapi hal tersebut, seringkali kita diingatkan bahwa dalam situasi apapun Tuhan selalu ada dan menyertai kita. Tetapi hal itu bukan berarti bahwa persoalan yang kita hadapi itu akan hilang dan pergi begitu saja, dan bukan juga menyingkirkan begitu saja setiap halangan dan rintangan yang kita hadapi. Akan tetapi apabila kita menghampiri Tuhan dan berlindung kepada-Nya, maka kita berharap ada kekuatan baru yang dapat memampukan kita untuk menghadapi berbagai persoalan hidup.
Bangsa Israel berulangkali mengalami berbagai masalah dan kesulitan besar, namun mereka dapat menemukan jalan keluar dalam situasi yang sangat menekan. Hal itu dapat terjadi karena mereka menghampiri dan tinggal di dalam Allah yang menuntunnya dan mereka melakukan pertobatan dengan menaburkan abu di kepala mereka, merobek pakaiannya, dan mengenakan pakaian kabung, mereka merendahkan diri dan dating kepada Tuhan.
Di Zaman sekarang kita tidak merobek baju kita, jatuh tersungkur dengan wajah menghadap ke tanah, dan menabur abu diatas kepala kita. Namun kita juga memiliki kebiasaan untuk menunjukkan keprihatinan, kepedihan dan penyesalan. Kita mungkin akan jatuh berlutut atau menutupi muka dengan tangan dan menangis. Namun respon seperti ini tidak menghilangkan rasa sakit atau menyelesaikan persoalan. Seharusnya kita melakukan apa yang telah dilakukan oleh Yosua ketika ia kalah dalam pertempuran, yakni mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan.
Begitu juga bagi kita secara pribadi. Tuhan dapat menjadi Terang dan kekuatan kita di tengah rintangan yang menghadang. Yang penting, kita tidak mengurung diri di dalam diri kita sendiri, tetapi datang kepada Tuhan dengan segala kesulitan kita. Allah kita adalah Terang yang menyinari dunia dari segala kegelapan. (PIN)
DOA: Ya Yesus yang maha baik, terang-Mu menyinari segala kegelapan yang ada dan menyingkapkan segala yang terselubung dan memulihkan jiwaku.
JANJI: “Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan melakukan yang berkenan kepada-Nya” — 1 Yohanes 3:22 .
PUJIAN: Maria selalu datang bersujud dan menyembah Tuhan jika ia menghadapi masalah, sehingga ia menjadi tenang dan mendapatkan jalan keluar.