Renungan Harian – Selasa, 30 April 2019

April 30, 2019
renungan harian katolik
30 April, 2019 St. Pius V
SELASA (Putih)
Kisah Para Rasul 4:32-37
Mazmur 93:1-2, 5
Yohanes 3:7-15
(7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. (8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” (9) Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” (10) Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? (11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. (12) Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? (13) Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. (14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
TANGGUH DAN DAPAT DIPERCAYA
“Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberikan kesaksian tentang Kebangkitan Yesus …”(Kisah 4:33)
ALLELUIA. ALLELUIA. PUJI TUHAN ! Yesus telah bangkit. Kami-kami adalah saksi peristiwa itu ! (Kisah 1:8). Kita akan memiliki ‘kredibiltas dan kuat kuasa dalam pewartakan Kebangkitan Yesus’, kalau kita :
 Bertekun dalam pengajaran para rasul dan dalam persekutuan dan berkumpul untuk ‘memecahkan roti dan berdoa’;
 “Sehati dan sejiwa” (Kisah 4:32);
 “Tak seorangpun di antara kita yang berkekurangan, sebab mereka, sebab semua orang yang mempunyai tanah dan rumah, menjual kepunyaan itu dan hasil penjualannya mereka bawa, dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul, lalu dibagi-bagikan kepada kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya” (Kisah 4: 34-35);
 Kita “bersukacita selalu dalam Tuhan “ (Flp 4:4).A
Kuat kuasa dalam berkomunikasi atau mewartakan adalah berasal dari ‘kredibiltas’ atau ‘dipercayai’, dan ini berdasar pada sesuatu semacam yang tangguh, yang ‘dapat dindalkan. Agar dapat meimiliki hidup yang tangguh dan dapat diandalkan itu yang selaras dengan Pesan Kebangkitan berarti memiliki hidup dalam kekudusan, kesatuan yang mengagumkan, bersemangat berkorban dan rasa sukacita berlimpah. Yang perlu ialah kita melakukan apa yang kita wartakan. Bila kita mewartakan Kebangkitan, kita memiliki suatu tantangan untuk melakukan warta pewahyuan yang mengagumkan ini.
Tetapi Tuhan tidak perneh memberi pesan tanpa suatu sarana guna dapat mewartakannya. Sebab Ia memerintahkan kita untuk mengatakannya, maka Ia memberi kita rahmat untuk bisa melaksanakannya, dan rahmat-Nya akanselalu lebih dari cukup (2 Kor 12:9). Dunia telah mendengar akan warta atau pesan Kebangkitan itu. Dan orang-orang yang tidak mau percaya pada Tuhan itu, karena sebelum mereka memutuskan untuk percaya mereka melihat dulu pola hidup kita – dapat dipercaya atau tidak-. Maka mari kita menghayati hidup selaras dengan warta Kebangkitan-Nya dan mewartakan Sabda-Nya,sang Sabda yang telah bangkit !
Doa : Ya Bapa, jadikanlah kami ini orang-orang yang dipandang pantas
diandalkan !
Janji : “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi enkau tidak tahu dari mana datangnya dan kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” — Yohanes 3: 8
Pujian : Santo Karolus Borromeus (1538-1584) mengenali kesucian calon Paus, yakni Pius V (1504-1572), (yang kita peringati hari ini) mendorongnya untuk tetap terus mencari Tuhan.