Renungan Harian – Selasa, 24 September 2019

September 24, 2019
renungan harian katolik
24 September, 2019
SELASA (H)
Ezr 6: 7-8, 12b, 14-20
Mzm 122: 1 – 5
Lukas 8: 19-21
(19) Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. (20) Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” (21) Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”
TERHALANGI
”Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak” — Lukas 8: 19
SUATU PERISTIWA langka. Maria mendatangi Yesus. Peristiwa perjumpaan tercatat dua kali. Pertama yang sekarang kita baca. Dan ini dicatat oleh kedua Injil yang lain (Mrk 3:31-35 dan Mat 12:46-56). Perjumpaan kedua, di bawah kaki salib. Hanya rasul Yohanes yang mencatat peristiwa ini. “Ketika Yesus melihatIbu-Nya, dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada Ibu-Nya ,’Inilah anakmu!’ Kemudian kata- Nya kepada murid-murid-Nya, ‘Inilah ibu-mu’ (Yoh 19: 25-27).
Yesus saat itu sudah mulai terkenal sebagai Guru dan Penyembuh. Maka tak heran ke manapun Yesus pergi orang berbondong-bondong datang dan mengerumuni-Nya, sehingga Bunda-Nya tak dapat mendekati-Nya, terhalang karena banyaknya orang. Kita sendiri sering ingin mendekat pada Yesus. Tetapi rasa-rasanya ada gerombolan macam-macam yang menghalangi diri kita untuk mendekat pada-Nya. Kita ingin menjamah-Nya , mendengarkan sabda-sabda-Nya. Tetap kita sukar untuk mendekati-Nya, seakan-akan ada jarak. Apa saja yang menghalangi kita untuk dekat pada-Nya sebenarnya itu hasil ciptaan kita sendiri, yakni pikiran-pikiran, kebutuhan dan perhatian yang menarik kita dari Dia. Kita sibuk membuat rencana untuk hari itu, rencana mau jumpa ini dan itu, berangan-angan ini itu, ingat akan tugas ini danitu yang belum selesai, sehingga tak mungkin kita bisa dekat bertemu dengan-Nya. Kiranya kita perlu waspada dan pilih-pilih agar macam-macam angan-angan dan pikiran itu menyingkir sementara.
Berikutnya ialah ucapan Yesus yang terasa aneh tentang Ibu-Nya sendiri. Sewaktu Yesus diberi tahu bahwa Diri-nya dicari Ibu-Nya, apa jawab-Nya ? “Siapa ibu-Ku, siapa saudara-siapa saudara –saudara-Ku?” (Mat 12:48). Ia sendiri lalu memberi jawaban sendiri: “Ibu-ku dan saudara-saudara-Ku inilah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8:21).
Maka kalau kita renung-renungkan, apayang dikatakan Yesus itu benar: Hubungan dalam Tata-Keselamatan jauh di atas hubungan darah dan daging ! Dalam iman akan Yesus kita bisasaja dikucilkan oleh sanak keluarga sendiri karena iman kita. Dan orang-orang lain yang seiman justru terasa jauh lebih dekat dan terasa lebih menjadi sanak saudara kita sendiri, pengganti sanak keluarga sedarah. Sabda-Nya memberi hiburan yang mendalam kepada kita bila kita mengalami penolakan dan pengucilan dari keluarga kita sendiri.
Doa :Bapa, terima kasih Engkau telah memberi aku seorang Ibu dan sanak keluarga yang baru dalam Tata Keselamatan.
Janji : “Aku bersukacita ketika dikatakan orang kepadaku: ‘Mari kita pergi ke rumah Tuhan” — Mzm 122: 1
Pujian:Di era oikumenisme ini, ada pasangan beda gereja yang mau nikah resmi dalam Gereja. Untuk itu diperlukan izin nikah dari Bapa Uskup setempat. Tetapi kedua keluarga bersepakat nikah di gereja bukan katolik saja dan meminta Pastor Paroki ikut dalam pemberkatannya, setelah ada surat izin resmidari Gereja. Tetapi sewaktu menghadap pendeta, pihak katolik diminta harus dibaptis kembali dengan Baptis selam. Pasangan pihak katolik kaget dan bingung. Kalau harus Baptis selam, ia putuskan mundur saja.