Renungan Harian – Selasa, 09 Juli 2019

July 9, 2019
renungan harian katolik
9 Juli 2019
SELASA (Hijau)
Kejadian 32:22-32
Mazmur 17:1,2-3,6-7,8b,15
Matius 9:32-38
(32) Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. (33) Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: “Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.” (34) Tetapi orang Farisi berkata: “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” (35) Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. (36) Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. (38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
MENYALURKAN BELAS KASIH ALLAH
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. —- Matius 9:36
HATI YAKUB tidak merasa tenang dan damai saat akan menemui Esau, kakaknya. Kemudian Allah mendatangi dia, berinteraksi dengan Yakub sampai akhirnya Yakub mendapat berkat dari Tuhan, dengan memperoleh nama Israel. Belas kasih Allah pada diri Yakub nampak pada saat nyawa Yakub ditolong, tidak dibinasakan ketika bergumul dengan Allah.
Segala kelemahan diri kita dan keadaan hidup yang tidak menyenangkan membuat hati kita tidak tenang. Namun hal itu berubah seketika manakala Allah menyatakan belas kasih-Nya kepada kita yang hadir dalam diri sesama. Pemazmur mengungkapkan perasaan hatinya kepada Allah, “Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.”(Mzm 17:15).
Pada waktu Yesus mengajar ke kota-kota dan desa-desa, Ia tidak hanya sekedar menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan saja, tetapi hati Yesus pun tergerak oleh belas kasihan terhadap orang banyak yang mengikuti Dia. Ia melihat mereka dalam kelelahan dan seperti domba yang terlantar (bdk. Matius 9:36). Yesus meminta murid-murid-Nya berdoa kepada Bapa agar mengirimkan para pekerja untuk membawa orang-orang datang kepada-Nya.
Sekarang, pada jaman now ini, Yesus mengajak kita melakukan segala hal yang baik sesuai dengan teladan-Nya bagi banyak orang. Dipersiapkan untuk menjadi gembala yang mengarahkan hidup orang lain pada kebenaran dan kebaikan sehingga mereka dapat merasakan belas kasih Allah mengalir dalam hidup mereka.
Kita semua adalah murid-murid Yesus Kristus yang diajak untuk menyalurkan belas kasih Allah pada sesama. Siapapun mereka, tanpa membedakan suku bangsa, agama dan golongan, mereka mempunyai hak untuk menikmati belas kasih-Nya melalui kita. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan itu semua, mari kita lakukan dengan tulus hati dan sukacita karena kita pun telah memperoleh belas kasih-Nya melalui hidup yang kita jalani ini. (LP)
Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku menyalurkan belas kasih-Mu kepada sesama tanpa memandang status seperti yang Engkau lakukan padaku. Amin.
Janji: “Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.”—Mazmur 9:10
Pujian: Hermina terpanggil untuk memasuki hidup religius meski keluarganya menentangnya. Penampilannya yang rapuh dan riwayat kesehatan yang buruk tidak menjadi halangan baginya karena keinginan kuat untuk menjadi seorang misionaris. Bersama misionaris lainnya, Marie Hermine de Jesus bertugas di Provinsi Shanxi, Cina untuk merawat orang sakit pada sebuah rumah sakit miskin dan merawat orang-orang yang terlantar. Santa Hermina dan para misionaris lainnya ditangkap dan disiksa sampai mati
karena tidak mau mengingkari imannya pada Yesus.