Renungan Harian – Sabtu, 28 September 2019

September 29, 2019
renungan harian katolik
28 September, 2019
SABTU (H)
Za 2: 1-5, 10-11
MT Yer 31: 1-13
Lukas 9:43-45
(43) Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. (9-43b) Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: (44) Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. (45) Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
ROH KUDUS MENJADI PELINDUNGKU
“Aku sendiri, demikian firman Tuhan, akan menjadi tembok berapi baginya, di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya” — Zakharia 2: 5
JARANG SEKALI kita membaca kitab dari nabi-nabi kecil dua-belas jumlahnya, dari nabi Hosea sampai Maleakhi, sebagai deretan akhir dari Kitab Perjanjian Lama. Hari ini kita baca dari Kitab nabi Zakharia (2: 5-9). Di sini ada ‘gambaran’ api dan kemuliaan Ilahi. Kedua gambaran itu mau tak mau mengundang rasa takut dan ngeri serta gemetar di kalangan umat zaman itu.
Orang-orang Yahudi, upama saja, percaya tak ada insan manusia satu pun yang mampu menatap kemuliaan Allah dan tetap hidup. “Tidak ada yang memandang wajah-Ku tetap hidup” (Kel 33:20). Juga Yesaya berseru, “Celakalah aku. Aku binasa. …mataku telah melihat sang Raja, yakni Tuhan semesta alam” (Yes 6:5). Dan gambaran api di sini, sebagai ’tembok api’ , yang melindungi umat Israel, yang menjauhkan musuh-musuh mereka.
Lewat nabi Zakharia , Allah telah berjanji untuk menjadi seperti tembok api bagi umat-Nya. Kota suci Yerusalem tak perludilindung dengan tembok dari batu, sebab Allah sendiri-lah yang akan melindungi kota itu dari semua saja yang ingin merusak dan menghancurkannya. Allah akan menjadi kekuatan dan kemuliaan kota Yerusalem.
Dan Tuhan Allah juga berjanji kepada kita semua, para murid-murid Yesus Putera-Nya untuk menjadi ‘tembok api’ dalam pergumulan kita melawan musuh-musuh rohani dan pelbagai macam godaan, keputusasaan, dosa dan kematian. Dan ‘tembok api’ yang mengelilingi itu tiada lain ialah Roh Kudus sendiri yang dianugerahkan kepada kita, yang percaya. Tanpa henti Roh Kudus akan mengingatkan kita akan ajaran Yesus dan memampukan kita untuk melaksanakannya, juga dalam keadaan sesulit apapun. Roh Kudus akan menguatkan kita yang ‘loyo’, hati kita yang lembek, asal kita mau berlutut memohon bantuan dan pertolongan dari-Nya.
Doa : YaRoh Kudus, liputilah kami dengan kasih-Mu dan lindungilah kami di setiap saat, akan kami tak
selalu mengandalkan kekuatan diri kami.
Janji : “Orang masih heran , karena segala yang diperbuat-Nya” — Lukas 9: 43b
Pujian: Dalam Kalender Liturgi Gereja, hari ini kita peringati Santo Wenseslaus, 903-929, Raja Bohemia (Cekoslavia).Usia 15 tahun diangkat sebagai raja. Ia bercita-cita mewujudkannegara yang adil dan makmur berlandaskan asas-asas Kristiani. Ia seorang martir, yang dibunuh karena perjuangannya menegakkan kebenaran dan keadilan, kejujuran dan cinta kasih.