Renungan Harian – Sabtu, 02 Februari 2019

February 4, 2019
renungan harian katolik
2 Februari 2019 Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah
SABTU (Putih)
Maleakhi 3:1-4
Mazmur 24:7,8,9,10
Ibrani 2:14-18
Lukas 2:22-40
YESUS:
100% ALLAH DAN 100% MANUSIA
“Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat,
dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” — Lukas 2:40
WAKTU BAYI YESUS dipersembahkan di Bait Allah, ada beberapa kejadian. Salah satunya ialah perjumpaan Simeon dengan Bayi Yesus. Sewaktu Simeon menyambut dan menatang-Nya, ia berucap kepada Bunda Maria , antara lain : “ Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk … menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan” (Luk 2: 34).
Tidak hanya dulu tetapi juga sekarang Yesus masih menjadi bahan perbantahan. Ada orang-orang yang bertanya-tanya “Apakah Yesus itu Allah atau manusia?”, “Berapa persen Allah dan berapa persen manusia?”. Jawabannya: Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia, artinya ia 100% Allah dan 100% manusia. Mengapa bisa demikian? Karena memang dia Allah yang mewahyukan diri menjadi manusia. Dan Paulus yang pernah mendapatkan penampakan dari Diri Yesus sendiri karena mengejar dan menganiaya Umat pengikut Yesus, mengatakan: “Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia” (Kol 1:19; 2:9).
Yesus itu sungguh-sungguh manusia, Ia hadir sebagai bayi yang kemudian mengalami pertumbuhan menjadi anak-anak, baru menjadi dewasa (Luk 2:40). Waktu bayi, Yesus pun membutuhkan bantuan dari ibunya, yaitu Bunda Maria yang merawat dan menjaga-Nya. Ia pun mengikuti semua adat istiadat orang Yahudi, seperti mengalami pentahiran, sesuai dengan hukum Taurat Musa ( Luk 2:22-23).
Saat Yesus jatuh, Ia pun merasa sakit, demikian juga saat Ia merasa ketakutan di Taman Getsemani, sebelum esok harinya akan mengalami penderitaan penyaliban. Ia sungguh menderita kesakitan saat dicambuk, dimahkotai duri, dipaku di kayu salib, dan lain sebagainya. Ini menunjukkan bahwa Yesus itu memang manusia sungguh-sungguh, atau 100%, yang mengalami ketakutan, rasa sakit, dan lain-lain, sebagaimana manusia selayaknya. Satu hal yang membedakannya dengan manusia lain, adalah Yesus tidak pernah berdosa.
Di sisi lain, Yesus juga sungguh-sungguh Allah. Malaekat Gabriel mengatakan kepada Maria: ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau,sebab itu anak yang akan kau lahi itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Luk 1:32, 35; Mat 1:20). Waktu Maria berkunjung ke Elizabet, yang dikunjungi kaget dan mengatakan: “Diberkatilah buah rahim-mu.. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku, datang mengunjungi aku?” (Luk 1:42). Dalam mimpi Yusuf, Malaekat mengatakan bahwa yang dikandung Maria itu “Imanuel – Allah menyertai kita” (Mat 1:23). Juga Simeon mendapatkan bimbingan Roh Kudus, sehingga ia menyambut kedatangan Yesus di Bait suci, dan menyatakan bahwa ia telah melihat keselamatan dari Allah dan juga bagi seluruh bangsa (Luk 2:30-31).
Salah satu bukti bahwa Yesus itu sungguh-sungguh Allah adalah saat Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Mat 9:1-8; Mrk 2: 1-12; Luk 5: 17-26). Sebelum menyembuhkan orang lumpuh itu, Yesus mengatakan “Percayalah hai anakku, dosamu sudah diampuni” . Tetapi beberapa orang ahli Taurat yang mendengar itu, mengatakan bahwa Yesus ‘menghojat Allah’. “Siapa yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri” (Mrk 2:7). Jadi: Yesus itu menghojat Allah atau memamg benar-benar Allah, Yang berkuasa mengampuni dosa? Yesus memiliki kuasa mengampuni dosa, membuktikannya dengan ‘menyembuhkan orang yang lumpuh!”, Yesus juga memberikan pengampunan bagi penjahat yang bertobat dan menjanjikan bahwa ia akan berada di Firdaus bersama dengan-Nya (lih. Luk 23:43). Yesus menyatakan Diri kepada orang-orang Yahudi bahwa “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30). Kepada Filipus yang meminta Yesus menunjukkan Bapa, Ia katakan “Barangsiapa telah melihat Aku, telah melihat Bapa. … Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam aku” (Yoh 14: 8-10). Waktu sesudah Kebangkitan Yesus, Thomas sama sekali tidak percaya cerita teman-temannya. Sewaktu Yesus menampakan Diri lagi, Thomas belutut dan berseru: “Ya Tuhan, Ya Allahku!” (Yoh 20:28).
Bagi kita yang terpenting, Yesus itu adalah Tuhan dan sang Juru Selamat pribadi kita masing-masing, sang Juru Selamat seluruh Umat Manusia. Ia telah mati dan bangkit bagi kita manusia berdosa! Kalau Yesus hanyalah manusia biasa seperti kita-kita, kita belum ditebus dan diselamatkan. Hanya Allah yang mampu menyelamatkan kita, dalam pribadi Yesus. Selayaknyalah kita mengucap syukur, memuji dan menyembah Yesus. Ia pautut dipuji dan disembah. Berbahagialah kita yang percaya dan telah menjadi pengikut-Nya. Amin. (DAG)
Doa: Tuhan Yesus, sungguh bangga aku memiliki Allah yang seperti Engkau. Rela menderita demi kami, selagi kami berdosa. Mampukan kami agar dapat menjadi seperti Engkau, mau berkorban bagi manusia lainnya.
Janji: “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?”
“Tuhan semesta alam. Dialah Raja Kemuliaan” —- Mazmur 24:10
Pujian: Penjahat yang bertobat di kayu salib memiliki iman yang luar biasa, karena ia percaya bahwa Yesus adalah Juru Selamat bagi dirinya.