Renungan Harian – Rabu, 29 Januari 2020

January 29, 2020
renungan harian katolik
MENGHARGAI ATAU MEREMEHKAN
MISA HARIAN
29 Januari, 2020
RABU (H)
2 Samuel 7: 4-17
Mazmur 89: 4-5, 27-30
Markus 4: 1-20
(1) Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. (2) Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: (3) Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. (4) Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. (5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. (6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. (7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. (8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.” (9) Dan kata-Nya: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (10) Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. (11) Jawab-Nya: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, (12) supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.” (13) Lalu Ia berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? (14) Penabur itu menaburkan firman. (15) Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. (16) Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, (17) tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. (18) Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, (19) lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. (20) Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”
“Kepadamu telah diberitakan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan”— Markus 4: 11
SEPANJANG SEJARAH GEREJA Roh Kudus telah membimbing banyak sekali umat kristiani menjadi kudus, dengan menuntun mereka menghadiri Misa Kudus sesering mungkin atau malahan setiap hari. Tetapi bila umat yang tiap hari menyambut ekaristi suci tak nampak suci atau saleh, praktek menghadiri Misa harian akan mengendor, dan Gereja akan menjadi lemah. Sebaliknya bila Misa harian anda membuat anda semakin saleh dan suci, praktek menghadiri Misa harian akan tumbuh, dan Gereja menjadi semakin kuat. Tetapi, seandainya saja, anda tidak saleh atau suci, Misa harian yang tidak dianggap penting itu akan menyebabkan Gereja menjadi korban – korban budaya dosa, ‘budaya mati’.
Bila anda benar-benar mendengarkan Sabda Allah dalam Misa, jangan kaget kalau Misa-misa kudus anda yang anda rayakan membuat anda semakin saleh dan suci. Mohon camkan ini baik-baik, karena hal ini akan berbuah dalam panen yang besar (Mrk 4:20). Upama saja, bila Sabda Allah membara dalam hati kedua murid yang pulang ke Emmaus, mereka mengenali Kristus sewaktu Ia memecah-mecah roti(Luk 24: 30 dst). Demikianlah pula bagi kita, bisa saja kita akan mengenali Kristus dan menjadi suci sebagaimana Dia suci adanya, bila kita membiarkan Sabda Allah merasuk ke dalam hati kita. Yesus memperingatkan kita untuk berjaga diri agar jangan sampai sabda Allah itu dicekik atau dihimpit oleh “kekawatiran dunia dunia itu dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal-hal yang lain” (Mrk 4:19).
Mari kita menjaga indera kita dan melakukan matiraga dan menjaga diri kita dari macam-macam keinginan duniawi. Mari jangan sampai kita memberi teladan menjadi orang yang meremehkan Misa kudus, tetapi sebaliknya mari kita menjadi teladan menghargai dan menghormati akan pentingnya praktek Misa harian.
DOA: Bapa, semoga umat-Mu tiap hari menghadiri Misa suci dan menyambut Tubuh Putera-Mu Engkau jagai dari dosa-dosa rasisme, kemalasan dan dosa-dosa ketidak-murnian.
JANJ : “Keluarga dan Kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku” — 2 Samuel 7:16
PUJIAN:Hardi datang duluan sebelum Misa pagi mulai. Sesudah menyambut, dia tidak segera pergi pulang, tetapi berdoa untuk keluarga dan sobat-sobat di kantor serta ujud lainnya.