Renungan Harian – Rabu, 08 Mei 2019

May 8, 2019
renungan harian katolik
8 Mei, 2019
RABU (P)
Kisah Para Rasul 8:1b-8
Mazmur 66: 1-3a.4-5.6-7a
Yohanes 6:35-40
(35) Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (36) Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. (37) Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. (38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. (39) Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. (40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
AKU PERCAYA
Tetapi Aku telah berkata kepadamu: “Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.” —- Yohanes 6:36
SUATU HARI di tempat kerja yang sebagian besar berbahasa Perancis di lepas pantai di perairan Samudera Atlantik, saya bercerita kepada teman sekerja saya yang berasal dari Perancis atas kebaikkan Tuhan dalam kehidupan saya. Saya katakan bahwa pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat dan kasih Tuhan benar-benar nyata menyertai saya disetiap langkah saya. Tuhan yang saya percayai benar-benar Tuhan yang hidup yang selalu ingin menolong siapa saja yang mengalami kesulitan.
Apa tanggapan teman saya itu? Ia berkata: “Je crois pas, je crois que j’ai vu”yang artinya ‘saya tidak percaya, saya percaya ketika saya melihat’. Teman saya tidak percaya bahwa Tuhan itu hidup, perkataanNya penuh kuasa dan mencintainya.
Firman Tuhan hari ini, Yesus berkata kepada kita: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yoh 6:35) dan Yesus melanjutkan perkataanNya: “Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (Yoh 6:38), bagaimana tanggapan kita?Adakah kita percaya bahwa Yesus adalah roti hidup yang datang dari sorga yang diutus Allah Bapa untuk membawa kita kelak kepadakehidupan yang kekal ? Atau Yesus akan berkata kepada kita,“Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya?”
Kristus adalah makanan yang memelihara kehidupan rohani setiap kita. Sabda-sabda-Nya memberikan kekuatan, penghiburan, semangat, kesembuhan, kelegaan, berkat, kebaikkan, pemulihan, pengampunan dan lain-lain kepada kita. Sabda-Nya tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia tetapi akan melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya, dan akan berhasil dalam apa yang disuruhkanNya kepada kita. Percayalah kepadaNya dan jadikanlah IA pusat hidup kita. Lihatlah Stefanus dan Filipus di bacaan pertama, mereka sangat percaya akan Yesus Kristus yang adalah Mesias, Anak Allah yang hidup yang akan memberikan kehidupan kekal sehingga apapun resiko yang dihadapinya, mereka terusmewartakan Kabar Gembira kepada setiap orang di Yerusalem dan Samaria.
Marilah, apapun keadaan kita, jangan lari tetapi tetap bertahan danpercayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Roti Hidup yang menyertai kita sampai padakesudahannya. Akhirnya teman saya orang Perancis itu setelahmendengar cerita saya tentang Yesus, berkata: “Je crois que j’ai pas vu” yang artinya saya sekarang percaya walaupun saya tidak melihat-Nya. (RIC)
Doa: Allah Bapa yang baik, berilah kami hikmat untuk semakin percaya akan Yesus Kristus, semakin dapat berserah kepada penyelengaraan Ilahi dalam hidup kami serta keberanian untuk mewartakan Injil kepada sesama.
Janji: “Pergilah danlihatlah pekerjaan-pekerjaanAllah; Ia dahsyat dalamperbuatan-Nya terhadap manusia” (Mzm 66:5)
Pujian: Sungguh Stefanus dan Filipus adalah orang-orang yang luarbiasa. Stefanus mengalami penganiayaan yang hebat karena mewartakan Yesus sang Mesias. Sebelum mati, ia berkata: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku” dan ia berkata dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka”. Sedangklkan Filipus, dia berani masuk ke Samaria mewartakan Injil dengan lantang, disertai tanda-tanda dan mukjizat. Ini semua membuat warga kota Samarai menerima Injil dan menjadi pengikutKristus.