Renungan Harian – Minggu, 09 Juni 2019

June 10, 2019
renungan harian katolik
9 Juni, 2019
MINGGU (Merah)
Kisah Para Rasul 2:1-11
Mazmur 104:1ab.24ac.29bc-30,31,34
1 Korintus 12:3b-7,12-13
Yohanes 14:15-16.23-26
(15) Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. (16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (23) Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. (24) Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. (25) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; (26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
ROH KUDUS, PENOLONG YANG MENYERTAI KITA
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya —- Kisah Para Rasul 2:4
SEBELUM YESUS terangkat ke Surga, Ia menjanjikan Roh Kudus akan turun atas para murid-Nya, yang akan menjadi saksi-Nya di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Peristiwa demi peristiwa yang dialami para murid Kristus tidak lagi membuat mereka menjadi takut dan kuatir namun semakin dikuatkan oleh karena Roh yang dijanjikan-Nya ada bersama mereka. Janji Tuhan Yesus ini ditulis dalam Yohanes 14:16, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”
Pada hari Pentakosta, ketika semua orang percaya yang sedang berkumpul di suatu tempat di Yerusalem dipenuhi oleh Roh Kudus maka mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kisah Para Rasul 2:4) tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Dengan pertolongan Roh Kudus, mereka memberi kesaksian kepada banyak orang.
Paulus menjelaskan mengenai adanya rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh (1 Kor 12:4). Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (1 Kor 12:5). Ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang (1 Kor 12:6). Allah memiliki banyak cara untuk menyatakan kemuliaan dan keagungan-Nya. Kuasa-Nya tidak dibatasi ruang, gerak dan waktu. Ada kalanya kehadiran Roh Kudus dapat didengar melalui bahasa yang diberikan-Nya kepada manusia untuk dikatakannya (Kisah 2:4), sehingga banyak orang di Yerusalem dapat mendengarnya dan akhirnya membuat mereka percaya pada Tuhan Yesus. Ada pula yang dapat dilihat melalui manifestasi gerak meloncat dan menari sekuat tenaga seperti yang dilakukan Raja Daud dihadapan Tuhan saat mengiringi Tabut Tuhan ke Kota Daud, hanya dengan hati dan pikiran yang terarah kepada-Nya tanpa perasaan malu dan takut dipandang hina oleh rakyatnya.
Roh Kudus juga dapat berekspresi dengan mengilhami penulis melalui tulisan yang menguatkan dan memberi petunjuk bagi orang-orang yang sedang terbelenggu oleh berbagai permasalahan dan kesulitan. Hal itu terjadi karena Allah yang satu melakukan perbuatan ajaib dalam diri semua orang. Pemazmur mengatakan, “Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!” (Mazmur 104:31)
Kini Roh Kudus pun bekerja dalam diri kita masing-masing, di tempat masing-masing dengan karya yang berbeda-beda. Roh Kudus memberi kita kekuatan dalam melakukan segala pekerjaan yang dikehendaki-Nya, bukan untuk kepentingan diri kita melainkan untuk kemuliaan Tuhan semata. Tanpa manusia, Roh Kudus dapat melakukan segala hal yang ajaib, akan tetapi diri kita yang penuh dengan kelemahan, tidak dapat hidup tanpa Roh Kudus karena Ia-lah yang menghidupi roh kita dalam mengarahkan hati kepada Tuhan. Mari kita bekerjasama dengan Roh Kudus dalam setiap gerak langkah kita sehingga segalanya dapat diarahkan bagi Dia dan untuk Dia. Terpujilah Tuhan Allah selama-lamanya. Amin. (LP)
Doa: Tuhan Yesus, curahkan Roh Kudus-Mu atasku agar memampukan aku menjadi pribadi yang rendah hati dalam melayani sesama sama seperti St. Efrem yang mau menerima nasehat dari orang lain. Amin.
Janji: Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.—Yohanes 14:16
Pujian: St. Efrem adalah seorang guru yang hebat, yang mengajar lewat tulisan-tulisannya. Karya tulisnya sungguh sangat indah dan mendalam. Ia pun menulis kidung-kidung pujian sehingga dijuluki “Harpa Roh Kudus”. Orang- orang belajar banyak tentang iman sambil menyanyikan kidung pujiannya. Ia pun digelari Pujangga Gereja. Meski begitu, Efrem adalah seorang yang rendah hati, mau meminta dan menerima nasehat untuk bertumbuh dalam hidup rohani.