Renungan Harian – Kamis, 30 Juli 2020

July 30, 2020
renungan harian katolik
KAMIS
(Hijau)
30 JULI
Yeremia 18: 1 – 6
Mazmur 146: 2 – 6
Matius 13: 47 – 53
47 “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48 Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 51 Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.” 52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” 53 Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ.
KARYA TUKANG PERIUK
“Bila bejana yang sedang dibuatnya itu… rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali!” — Yeremia 18: 4
BILA KITA telah dengan susah payah menyelesaikan suatu proyek (apa saja), dan setelah itu teman sekerja itu ikut membantu membereskannya, tetapi, sayang, bukannya tambah sempurna, melainkan hasil proyek ‘ambyar’, rusak berantakan. Entah itu karena kecorobohan atau sengaja ! Dan saya harus memulai kembali, meski bukan kesalahan saya.
Ingatkah anda pernah mengalami seperti itu ? Dan kita lalu berucap seperti Yesaya, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna” (Yes 49:4). Coba tetap renungkan ingatan akan peristiwa itu ! Lalu ayo kita bayangkan Yesus duduk sebagai tukang periuk (Yer 18:3 dst), mencoba terus mengerjakannya kembali, yakni membentuk diri kita untuk menjadi murid-Nya. Bila kita memberontak , dengan sabar Yesus akan mengambil bagian yang keras dalam kepribadian kita dan membuangnya bagian dari hidup yang tak berguna (Mat 13: 48). Dia akan memulai lagi, mulai mengerjakannya kembali dengan kesabaran tanpa batas, dengan kepedulian yang tepat dan mengena. Tuhan terus akan bekerja membentuk kita selaras dengan perkenanan-Nya (Yer 18:4). Allah, Sang Tukang Periuk itu, tiada akan berhenti dalam membentuk kepribadian kita. Ia tak akan pernah merasa sia-sia dan putus asa. Tetapi sebaliknya Ia akan mencoba kembali dan lagi dan lagi mengerjakannya kembali. “Sangatlah berat bagi kita untuk berperang ‘melawan Dia’ “ (Kis 26: 14).
Maka bertobatlah ! Berhentilah berdalih-dalih dengan Tuhan. Serahkan seluruhnya, semua bagian dari hidup kita kepada-Nya. Biarkan Allah membelaimu dengan tangan kasih-Nya. Biarkanlah Dia membentukmu menjadi hasil ciptaan yang patut dibanggakan. (SW)
DOA: Ya Bapa, karena keteledoranku aku sia-sia menghabiskan waktu-Mu dan waktuku sendiri. Sekarang sudilah sekali lagi membentuk aku!
JANJI : “Setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran tentang Kerajaan Surga itu seumpmama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya” — Matius 13: 52
PUJIAN: Hari ini kita peringati pesta St. Petrus Krisologus, – yang berarti ‘Si Mulut Mas’ -. Ia wafat th 450. Ia seorang Uskup dan Pujangga Gereja. Tercatat ada 180 hasil tulisannya yang masih tersimpan. Ini merupakan berkat khusus bagi Gereja. Tercatat juga ucapannya yang masyur, berbunyi, “Orang yang senang bercengkerama dengan iblis, sukar untuk bersukacita dengan Kristus!”