Renungan Harian – Kamis, 10 Oktober 2019

October 10, 2019
renungan harian katolik
MINTA DAN PERCAYALAH
10 Oktober 2019
KAMIS (H)
(5) Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, (6) sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; (7) masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. (8) Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. (9) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (10) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (11) Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? (12) Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? (13) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Maleakhi 3:13-4:2a
Mazmur 1:1-6
Lukas 11:5-13
“Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? —- Lukas 11:11
HUBUNGAN ALLAH dengan manusia telah dipulihkan sejak Yesus rela mati di salib untuk menebus dosa umat manusia, sehingga kita kini bukan lagi hamba di hadapan-Nya -tetapi kita telah diangkat menjadi anak Allah. Sebagai Bapa yang penuh kasih terhadap anak-Nya, maka pastilah Ia akan mengabulkan permohonan kita seturut kehendak-Nya.
Manusia dengan keserakahannya seringkali meminta keinginannya, bukan kebutuhannya. Saat ia sudah memiliki rumah, maka seringkali ia pun meminta rumah lagi yang lebih besar dan lebih mewah; inilah keinginan, yang hanya menjadi pemuas nafsu serakahnya. Jadi marilah kita meminta yang kita perlukan atau kita butuhkan, dan memintanya seturut kehendak-Nya.
Kehendak Allah juga pasti lebih baik dari kehendakku. Allah memiliki hak untuk mengganti permohonan yang kita ajukan kepada-Nya, dan percayalah bahwa yang diberikan Allah itu pasti yang terbaik. Bila kita meminta ikan, maka Allah dapat menggantikannya dengan ayam, tetapi Ia tidak akan menggantikannya dengan ular (bdk. Luk 11:11) yang membahayakan kita.
Jadi marilah kita minta yang kita butuhkan dan percayalah Allah akan memberikan yang terbaik kepada kita. Tugas kita selanjutnya adalah bersyukur atas semua pemberian tersebut. (DAG).
Doa: Tuhan, ajar aku untuk mengendalikan diri, sehingga hanya meminta yang aku butuhkan. Dan ajar aku untuk bersyukur atas semua pemberian-Mu.
Janji: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh —- Mazmur 1:1
Pujian: Bapak Amir, bukanlah seorang yang kaya raya, rumah miliknya pun hanya sederhana, tetapi dalam kesederhanaannya, ternyata ia menampung beberapa orang anak asuh yang disekolahkan dan diberinya makan.