Renungan Harian – Jumat, 14 Februari 2020

February 14, 2020
renungan harian katolik
DENGARKANLAH AKU …
14 Februari
JUMAT
(Putih)
S. Sirilus dan Methodius
1 Raja-Raja 11:29-32,12:19
Mazmur 81:10-11ab,12-13,14-15
Markus 7:31-37
(31) Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. (32) Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. (33) Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. (34) Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! (35) Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. (36) Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. (37) Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
“Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya Terbukalah ! ” —- Markus 7:34
DALAM MENGARUNGI hidup ini kerapkali kita mengalami pergumulan, baik masalah yang silih berganti muncul ataupun mendengar berbagai ucapan yang tidak mengenakkan hati. Terhadap perkataan seperti itu, kita seringkali memberikan tanggapan yang kurang tepat. Perkataan negatif itu kita simpan dalam hati dan melekat dalam ingatan , sehingga akal sehat kita pun menjadi terganggu, akhirnya kita menjadi cemas, khawatir, takut, dendam, marah dan lain-lain. Sukacita pun tidak ada lagi dalam hati kita, perintah Tuhan pun sudah tidak kita ingat lagi, yang ada hanya perasaan iri hati dan dendam, sehingga akhirnya terjadi perselisihan.
Hari ini, dari Kisah Injil, Tuhan menyembuhkan seorang tuli dan gagap. Dia juga ingin menyembuhkan kita dari tuli dan gagap. Tuhan ingin agar telinga batin kita terbuka untuk mendengarkanNya, dan melaksanakan setiap perintahNya. Tuhan ingin kita hidup berdasarkan ajaran, sabda dan teladan Tuhan, bukan ucapan atau perkataan manusia. Saat kita mendengarkan Tuhan, musuh kitapun akan ditundukkanNya.
Mari Kita belajar untuk tuli terhadap setiap ucapan orang yang tidak baik dan tidak membangun. Tetapi pekalah terhadap setiap perkataan Tuhan melalui firman-firmannya, lewat teman-teman dan sahabat yang dipakai Tuhan untuk menolong kita. Mari kita dengarkan Dia! (NL)
DOA: Tuhan, ampunilah kami yang selama ini tidak mau mendengarkan Engkau. Sembuhkanlah kami dari tuli dan gagap, agar kami peka mendengarkan Engkau, dan melaksankan perintah-Mu.
JANJI: “Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku.” —- Mazmur 81:14-15
PUJIAN: Salomo, pada awalnya begitu taat dan sangat mendengarkan Tuhan, sehingga Tuhan menganugerahkan kekayaan dan keamanan yang belum pernah ada di dunia sebelum dan sesudah Salomo.