Ketekunan Didalam Tindakan Adalah Jawaban Didalam Mengikuti Yesus.

April 24, 2021

SABTU 24 April 2021PEKAN PASKAH III
Bacaan: Kis.9:31-42; Mzm.116:12–17;
Yohanes.6:60-69.

Injil Yoh 6:68-69, menulis. Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Perikop Injil hari ini menunjukkan buah dari ketekunan para murid yang setia dalam mengikuti Yesus. Setelah pengajaran yang panjang mengenai Roti Hidup, banyak murid yang meninggalkan Yesus. Tantangan terakhir yang Yesus ungkapkan ditujukan kepada para murid, sebagai pertanyaan sekaligus pernyataan tentang totalitas sebagai murid. Pengajaran yang tidak mudah dimengerti, tidak mudah ditangkap dan tidak umum terjadi, membuat banyak orang berpikir ulang untuk mengikuti Yesus. Banyak orang yang tadinya sudah mengikuti Yesus akhirnya memilih untuk meninggalkan Dia. Saat inilah merupakan saat yang tepat untuk memperdalam komitmen para murid, saat inilah saat yang baik untuk menantang para murid mengambil sikap dan keputusan hendak meninggalkan Yesus atau mengikuti-Nya. Jawaban Petrus mewakili murid-murid yang lain “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah”.

Ketekunan dalam tindakan adalah jawaban para murid dari awal sampai akhir didalam mengikuti Yesus dan menjadi ukuran yang jelas bahwa para murid memang sungguh hendak mengikuti Yesus. Sementara murid-murid yang lain meninggalkan Yesus karena pengajaran yang dirasa keras, Petrus dan rasul yg lain tetap mempunyai jawaban yg sama sejak awal.

Bagi kita, menghidupkan lilin itu mudah, namun menjaga lilin tetap bernyala itu yang memerlukan waktu dan tenaga yang tidak mudah. Menanam bunga itu sangat mudah, tetapi memelihara bunga itu perkara yang tidak mudah. Membaptis orang itu hanya butuh beberapa detik. Namun memelihara rahmat baptisan itu yang tidak mudah dan banyak tantangan. Diperlukan ketekunan dalam sebuah pemeliharaan. Tindakan memelihara bukan hanya perkara manusiawi. Tindakan memelihara merupakan juga tindakan ilahi yang senantiasa mendampingi kita. Memelihara merupakan satu keutamaan kristiani yang perlu dipupuk terus menerus. Tanpa pemerliharaan, tidak ada keberlangsungan hidup. Memelihara sabda-sabda Tuhan agar senantiasa tinggal dalam diri kita dan merasuki hidup kita merupakan tindakan seorang beriman Kristiani.

Marilah berdoa : Ya Allah, kami bersyukur atas rahmat pemeliharaan yang senantiasa Engkau limpahkan bagi kami. Ajarilah kami untuk berani mempunyai sikap pemeliharaan atas hidup dan tindakan kami, memelihara yang baik, yang benar, dan yang kudus. Semoga kasih dan kesetiaan-Mu menghantar kami untuk mampu setia juga. Tuhan, kami persembahkan pemeliharaan hidup kami ke dalam tangan-Mu. Amin.
Met Akhir Pekan.