Hidup Seperti Dia Dlm Kasih & Bela-Tasa

September 6, 2021

SENIN 06 Sept 2021PEKN BIASA XXIII Bacaan :Kol.1:24-2.3; Mzm.62:6-7.9; Luk. 6:6-11.

Injil Lukas 6:9, menulis. Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?”

Orang-orang Farisi memasukkan Yesus dalam kategori “penyembuh”, dan mereka mengamat-amati Yesus secara ketat, kalau-kalau Dia menyembuhkan pada hari Sabat (Luk 6:7). Tafsir mereka atas hukum memperkenankan intervensi medis pada hari Sabat, hanya untuk kelahiran, penyunatan, dan penyakit mematikan. Melakukan penyembuhan pada hari Sabat untuk alasan apa pun kecuali atas penyakit yang mematikan seperti yang dilakukan oleh Yesus jelas merupakan pelanggaran terang-terangan atas istirahat hari Sabat.

Yesus bukanlah Yesus jika Dia tidak mengetahui isi hati dari orang-orang Farisi dan para ahli Taurat itu. Yesus memerintahkan orang yang mati tangannya itu untuk maju ke depan, jadi sesungguhnya mengkonfrontir para pemuka agama Yahudi itu ketika Dia bertanya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?”. Dalam pikiran Yesus, apa saja yang membiarkan seseorang tetap menderita tidaklah menghormati Allah, dan Allah seharusnya dihormati, teristimewa pada hari Sabat. Jadi, Yesus memerintahkan orang itu untuk mengulurkan tangannya yang lumpuh. Ia melakukannya sesuai perintah Yesus itu, dan ia pun disembuhkan. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat menjadi marah besar karena sekali lagi Yesus menunjukkan bahwa “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat” .

Sekarang marilah kita (anda dan saya) bertanya kepada diri kita masing-masing, apakah hati dan pikiran kita juga terbelenggu oleh sikap-sikap pembatasan yg menyangkut pokok-pokok berikut ini: Allah, penyembahan kepada-Nya, keluarga, pekerjaan, relasi di dalam komunitas kita? Apakah kita menghayati atau menjalani kehidupan kita dengan cara-cara yang menghormati Allah dan sesama? Ataukah kehidupan spiritual kita sudah menjadi layu seperti tangan orang itu? Yesus, dengan kasih dan bela-rasa, minta kepada kita untuk hidup seperti Dia hidup, … dalam kasih dan bela-rasa.

DOA: Tuhan Yesus, tolonglah kami agar dapat melihat kebutuhan kami akan penyembuhan-Mu dalam kehidupan kami. Semoga terang-Mu menyinari diri kami sehingga kami dapat mengasihi Allah dan sesama. Semoga kami Kaujadikan hidup dan bergembira dalam Engkau, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
MET HARI SENIN.