DALAM TUHAN

March 24, 2021
SEJUKKAN JIWA

Kisah tentang Sadrakh, Mesakh dan Abednego dalam Kitab Daniel amat menarik. Ada minimal tiga alasan.

Pertama, mereka menentang Nebukadnezar, raja Babel yang memerintahkannya untuk menyembah patung. Kedua, mereka siap menanggung risikonya, yakni dibakar dalam perapian yang amat panas. Ketiga, mereka menjalani hukuman itu dalam Tuhan. Entah Tuhan bakal menolong mereka entah tidak, mereka tidak sudi menyembah dewa asing (Dan 3: 17-18). Imannya tulus dan lurus; tanpa embel-embel.

Yakin bahwa berada dalam Tuhan, mereka selamat. Iman mereka tanpa “jika” yang sering dijumpai dalam orang beragama. Percaya kepada Tuhan hanya bila merasakan pertolongan-Nya. Jika Tuhan dianggap terlalu lama menolong, mereka mencari bantuan di luar Tuhan.

Sang Guru Kehidupan bersabda, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh 8: 31-32). Kata-kata itu mengejutkan orang-orang Yahudi yang merasa dirinya keturunan Abraham dan tidak perlu dibebaskan (Yoh 8: 33). Status keagamaan dianggap sebagai jaminan.

Karena itu, Sang Guru menandaskan bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa (Yoh 8: 34). Orang demikian tidak bisa membebaskan dirinya sendiri. Sapu kotor tidak bisa untuk membersihkan.

Hanya berkat Sang Juruselamat, manusia akan dibebaskan dari segala dosa dan kematian. Dia datang ke dunia atas kehendak Allah yang mengutus-Nya untuk menyelamatkan umat manusia.

Abraham disebut leluhur kaum beriman, karena mendengarkan dan menaati panggilan Allah. Dia berada dalam Tuhan. Tetapi orang-orang Yahudi yang mengklaim diri keturunan Abraham tidak mau percaya kepada pribadi yang menghadirkan Allah.

Betapa sulit mengajak orang untuk kembali kepada asal-usul sejatinya. Mereka menolak dan tetap tinggal “di luar” Allah. Karena itu, tidak mengalami keselamatan-Nya. Sedangkan yang percaya kepada-Nya diselamatkan; seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang tetap berada dalam Tuhan.

Rabu, 24 Maret 2021
RP Albertus Herwanta, O. Carm.