SIAPA ALLAH?

March 6, 2021

RP Albertus Herwanta, O. Carm

Betapa pentingnya pertanyaan di atas. Jauh lebih penting lagi, jawabannya. Nilai, isi dan konsekuensi dari jawaban itu menentukan kehidupan atau keselamatan manusia.

Orang yang percaya bahwa Allah itu “pribadi” yang berkuasa, kejam dan suka menghukum menjalani hidup ini dalam ketakutan. Wajahnya murung, hatinya dipenuhi kekhawatiran. Di mana pun berada merasa tidak aman, karena mengira bahwa mata Allah senantiasa mengawasi dan mengikutinya.

Hidup dalam ketakutan menghasilkan rasa  takut.Terror. Rasa amannya ditemukan tatkala berada dengan mereka yang sama-sama takut. Kelompok di luar dirinya dianggap sebagai ancaman.

Benarkah Allah itu kejam dan suka menghukum? Nabi Mikha mewartakan ini, “Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan kepada kasih setia?” (Mik 7: 18). Allah itu mengampuni; tidak menghukum.

Sang Guru Kehidupan dalam perumpamaan tentang bapa yang baik hati dan anak yang nakal menegaskan hal serupa. Bapa itu menerima kembali anak bungsunya yang pergi meninggalkannya dan memboroskan harta warisannya. Kakak sulungnya yang menolak bergabung dengan ayahnya untuk menerima adiknya kembali pun dirangkul. Kepadanya dia berkata, “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu” (Luk 15: 31). Manusia itu milik Allah.

Allah seperti itulah yang sesungguhnya ada. Dia mengasihi semua yang diciptakan-Nya. Mengampuni manusia yang berdosa terhadap-Nya dan menerima semua yang bertobat dan kembali kepada-Nya. Karena Allah itu mahaberbelaskasih, maka orang mengabdi kepada-Nya dengan takwa (Mzm 130: 4).

Apakah berarti orang bisa melakukan kejahatan sesukanya tanpa perlu takut kepada Tuhan? Tidak demikian. Allah akan mengadili orang sesuai dengan perilakunya. Tindakan manusia itu sendiri yang menghukum dirinya (bdk Karma).

Dia yang menciptakan amat menyayangi semua yang diciptakan-Nya. Manusia pun dicintai-Nya. Karena itu, Dia berusaha keras menyelamatkan; bukan menghukum atau menghancurkannya. Jadi, bagiku siapa Allah itu?

Sabtu, 6 Maret 2021