Renungan Harian – Senin, 02 Desember 2019

December 2, 2019
renungan harian katolik
2 Desember 2019
SENIN (U)
St. Edmund Campion
Robert Southwell dkk
Yesaya 2: 1-5 / Yes 4:2-6
Mazmur 122: 1-4, 8-9
Matius 8: 5-11
(5) Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: (6) Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita. (7) Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.” (8) Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. (9) Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” (10) Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. (11) Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
KUNCI MASUK KE HATI YANG DAMAI
“Aku hendak mengucapkan, ‘Semoga damai sejahtera adadi dalam-mu” —Mazmur 12:8
HARI INI kita memasuki Masa Advent. Masa untuk persiapan menyambut ‘Dia yang akan datang’. Salah satu Thema Advent ialah ‘pemenuhan’. Pemenuhan dari Janji Allah. Allah memang telah berjanji bahwa Kerajaan-Nya itu terbuka lebar bagi yang buta, timpang, lumpuh dan terbuang. Ruang perjamuan penuh dengan tamu, baik yang kaya maupun yang miskin, yang bangsawan atau rakyat jelata.
Kita tak perlu menunggu menyaksikan kira-kira pesta agung itu bagaimana. Sehari sesudah Natal, sejak 2017 diselenggarakanlah makan bersama di Aula Vincentius, Jl. Kramat Raja, Jakarta; makan bersama siapa? Bersama mereka-mereka yang kurang beruntung dalam kehidupan: bukan hanya penghuni Panti Asuhan, tetapi para pemulung dan gelandangan, yang ratusan jumlahnya. Yang menarik ialah banyaknya ‘relawan’ yang bersedia melayani dan menemani mereka-mereka untuk makan bersama. Ruang aula untuk makan bersama bukan hanya dipenuhi dengan makanan tetapi lebih-lebih oleh orang-orang yang mungkin tak pernah makan bersama dengan lebih dari cukup – dan lebih-lebih dilayani dan ditemani orang-orang yang mereka tak-kenal – tetapi dengan senang hati mau menemani makan dan berbincang dengan mereka.
Mereka benar-benar menemukan rumah, di mana ada damai, tak ada orang yang membentak dan mengusir mereka. Mereka merasa diterima sebagai mana dalam keluarga.Itu begitu indah dan tak terbayangkan. Terasa benar-benar Allah berkenan datang pada orang-orang yang ditinggalkan, orang-orang yang sehari-harinya mengais untuk sesuap nasi.
Tuhan membutuhkan anda-anda untuk mau duduk semeja dengan-Nya dan bersama para tamu-Nya guna ‘berbagi’ makan bersama. DOA :Bapa, dalam Masa Advent ini, persiapkan hati
kami menjamu-Mu bersama tamu-tamu-Mu yang
istimewa.
JANJI : “Marilah hidup dengansopan, seperti pada siang hari, jangan dalam …hawa nafsu, jangan dalam perselisihan” — Roma 13:13
PUJIAN : Mulai Minggu Advent I, Panitia “Menjamu Tamu-tamu” mulai membukapendaftaran bagi umat yang mau menjadi relawan.