Renungan Harian – Senin, 01 Juli 2019

July 1, 2019
renungan harian katolik
1 Juli 2019
SENIN (Hijau)
Kejadian 18:16-33
Mazmur 103:1-2, 3-4, 8-9, 10-11
Matius 8:18-22
(18) Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. (19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” (20) Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” (21) Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” (22) Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
TUNTUTAN MENGIKUTI YESUS
Yesus berkata kepadanya : “Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyaitempat untuk meletakkan kepala-Nya” —- Matius 8:20
KAGUM dan TAKJUB bisa mendorong seseorang membuat keputusan besar dalam hidupnya. Tidak jarang dari kekaguman yang berlebih, membuat yang dikagumi menjadi idolanya. Segala hal yang dilakukan sang idola ditirunya. Dari cara bicara, cara berjalan, ataupun berpakaian dan lainnya. Bahkan kadang rela mengikuti kemanapun sang idola berada.
Hal ini nampaknya terjadi pada seorang ahli Taurat, yang saat itu bersama orang banyak sedang mengelilingi Yesus. Seperti biasanya Yesus selalu menjauh dari keramaian, tetapi tetap saja banyak orang mengikuti-Nya. Termasuk di antaranya adalah seorang ahli Taurat yang mendatangi Yesus yang disebutnya sebagai Guru. Ahli Taurat tersebut dengan lantang menyatakan siap mengikuti kemanapun Yesus pergi ( Mat 8:19).
Sikap ahli Taurat ini sangat berbeda dengan ahli-ahli Taurat lainnya, yang seringkali mencobai, menjebak, menolak, dan bahkan hendak membunuh Yesus. Bahkan Yesus pernah dengan keras berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi bahwa mereka munafik, yang hanya memuliakan Allah dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari Allah (Mrk 7:6). Maka melihat kesungguhan hati seorang ahli Taurat yang menawarkan diri ingin mengikuti-Nya, Yesus memberikan peringatan bahwa Diri-nya sebagai sang Anak Manusia tidak menjanjikan kenyamanan di dunia ini. Padahal Rubah dan burung mempunyai tempat istirahat, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat 8:20).
Dan bahkan secara ekstrim Yesus menyatakan bahwa untuk mengikuti Dia, harus berani mengutamakan kewajiban terhadap Tuhan dibandingkan kewajibannya kepada keluarga (Mat 8:22).
Tuntutan mengikuti Yesus tidaklah mudah. Kita harus berani menerima segala konsekuensinya. Kita dituntut berani “menguburkan” nafsu kedagingan yang menyesatkan, godaan kuasa kegelapan, dan segala perkara yang dapat menjerumuskan diri kita ke dalam dosa.
Tetapi, bersama Yesus tidak ada yang mustahil, sehingga kita pada saatnya nanti akan memperoleh kenyamanan dalam kehidupan kekal bersama Yesus. (TON)
Doa: Yesus jauhkanlan kami dari kemunafikan, dan selalu setia mewartakan Sabda-Mu, serta menjadi pelaku Firman-Mu …
Janji: “Tuhan adalah penyanyang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam” —- Mazmur 103:8-9
Pujian: Sejak kecil hingga remaja, Gio sering mendapat perlakuan kasar dari ayahnya sehingga memendam rasa marah yang hebat meskipun ayahnya telah meninggal. Tetapi selepas mengikuti retreat penyembuhan luka batin, Gio dapat memaafkan ayahnya sehingga hidupnya lebih tenang.