Renungan Harian – Selasa, 29 Januari 2019

January 29, 2019
renungan harian katolik
29 Januari, 2019
SELASA (Hijau)
Ibrani 10: 1-10
Mazmur 40: 2,4,7-8,10-11
Markus 3: 31-35
MASUK KE DALAM KELUARGA YESUS !
“Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau” — Markus 3: 32
“SAUDARA-SAUDARA “ Yesus, umumnya diartikan saudara sepupu. Kira-kira apa yang mereka pernah melihat dan mendengar tentang Dia. Mungkin sekali mereka mendapat kesan bahwa hidup Yesus telah berubah total. Di usia 33 tahun, Yesus meninggalkan rumah dan kampung halaman-Nya, menuju ke sungai Yordan, menerima baptisan Yohanes, lalu pergi ke padang gurun berpuasa empat puluh hari.
Sewaktu Yesus pulang kembali dari retret-Nya yang penuh pergumulan, Ia lalu berperan seperti Pengkotbah umum, dan mengutarakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, dan mengajak mereka untuk melakukan pertobatan. Kemudian Yesus mengumpulkan bebeapa murid yang akan selalu menyertai-Nya. Murid-murid ini mulai mengkisahkan kepada orang-orang tentang Yesus . Rentetan kisah-kisah penyembuhan diceritakan dan diteruskan kepada orang banyak dan samapai ke keluarga Yesus: bagaimana Yesus mengusir iblis, orang-orang mengagumi ajaran yang disampaikan-Nya, dan para murid serta orang-orang lalu berbagi kisah penyembuhan yang Yesus lakukan.
Dalam perjalanan-Nya keliling Yesus bertemu dengan pelbagai orang yang dianggap ‘sampah masyarakat’, seperti tukang penarik pajak, pelacur dan pengemis. Orang mulai berjubel mengikuti Yesus. Orang yang menderita macam-macam penyakit mendekat di sekeliling-Nya, mendesak dan mendekat mau menjamah jubah-Nya agar sembuh. Demikian besar tuntutan pelayanan sampai-sampai tak ada waktu untuk minum dan makan serta istirahat.
Itulah gambaran pelayanan Yesus. Itu bisa membantu kita memahami mengapa keluarga ingin sekali meyakinkan Dia, sebaiknya pulang saja ke rumah dan kampung halaman-Nya. Sebenarnya keluarga itu sama sekali tidak tahu sebenarnya ‘Siapa Yesus itu?’. Demikian juga Bunda Maria, meskipun tanpa noda, dia harus perlahan memahami apa kata-kata yang disampaikan malaikat Gabriel kepadanya. Bunda Maria juga butuh waktu memahami arti sebenarnya Nama yang diminta oleh malaikat agar diberikan kepada ‘anak’ dari pasangan Yusuf dan Maria,- Yesus yang sebenarnya berart: ’Ia menyelamatkan Umat-Nya dari dosa’ (Mat 1: 21).
Sewaktu Yesus dicari dan diminta pulang ke rumah oleh Ibu Maria, ibu-Nya dan sanak saudara-Nya, di depan umum Yesus mengatakan: ”Ini Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Bapa, dia-lah saudara-Ku laki-laki, dia-lah saudara-Ku perempuan, dia-lah ibu-Ku!” (Mrk 3: 34-35).
Jawaban Yesus itu nampaknya sebagai teguran, tetapi sebenarnya itu adalah suatu undangan bagi siapa saja, unuk menjadi bagian dalam keluarga Yesus – dan ini juga merupaka awal jalan untuk mengenal pribadi Yesus lebih dekat. Sebenarnya masih sukar bagi kita untuk menggambarkan priabdi Yesus itu. Selalu ada ada kejutan-kejutan. Dan di tengah pelbagai macam kejutan itu, yang jelas kita tumbuh semakin dekat pada Yesus, sejauh kita mau hormat dan patuh akan sabda-sabda-Nya. Inilah sebabnya, Yesus berkenan memberi kita Roh Kudus-Nya – yakni: mengajar kita serta semakin memampukan kita.
Doa : Bapa, terima kasih sekali bahwa Bapa berkenan membawa kami ber-iman akan Yesus Putera-Mu. Dengan Roh-Mu ya Bapa perdalamkan iman kami itu !
Janji : “Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya, dan mengumpulkan dengan tangan-Nya, anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati” — Mazmur 40: 11
Pujian: Seorang pastor dalam rekoleksi keluarga di Parokinya, mengutip peristiwa Bunda Maria dan sanak keluarga-Nya mecari dan ingin bejumpa dengan Yesus. Pastor tegaskan bagi orangtua yang berdevosi kepada Bunda Maria perlu meneladan kepedulian hati