Renungan Harian – Selasa, 19 Februari 2019

February 19, 2019
renungan harian katolik
19 Februari, 2019
SELASA (Hijau)
Kejadian 6:5-8; 7:1-5,10
Mazmur 29:1-4, 9-10
Markus 8:14-21
DIRASA-RASAKAN KE DALAM HATI
“Bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, hal itu memilukan hati-Nya”— Kejadian 6: 6
HATI ALLAH TERASA pilu, karena hati manusia cenderung terus ke kejahatan (Kej 6: 5-6). Hati Allah remuk karena hati manusia mengeras, tak mau bertobat dan memberontak.
Yesus mewahyukan keadaan Hati-Nya lewat gambar Hati Kudus Yesus, yang berdarah dan dikelilingi dengan mahkota duri. Allah bersabda, bahwa Hati-Nya pilu, tetapi tak ada seorangpun yang mengira bahwa hal itu secara harafiah benar-benar demikian, yakni sewaktu Allah menjadi Manusia. Ia benar-benar memiliki Hati manusia.
Demikian juga, tak ada seorangpun mengira bawa hati kita itu begitu bejatnya sampai-sampai kita mau membunuh Allah dengan berbuat dosa dan menusuk hati-Nya sewaktu Dia sudah wafat (Yoh 19: 34). Dan lagi, tak ada seorang pun dapat memahami betapa Allah itu menggenapi apa yang dinubuatkan nabi Yeheskiel dan memberi kita hati yang baru (Yeh 36: 26). Tetapi, berkat kasih Tuhan kepada kita yang sempurna, dan berkat Tubuh-Nya yang tersalib, dan Hati-Nya yang tertusuk tombak, kita semua lalu dapat dibaptis dan menerima hati yang baru.
Hati Allah itu suatu ‘misteri’ dari Kasih-Nya yang sempurna dan Hati yang menderita kesakitan. Jangan teruskan menusuk Hatinya dengan berbuat dosa, tetapi tenggelamklan hati anda ke dalam Kasih Hati Kudus yang penuh misteri itu ! (Obob)
Doa : Ya Hati Kudus Yesus, aku mohon kepada-Mu, biarkan diriku semakin hari semakin mengasihi-Mu !
Janji : “Tidakkah kamu ingat, pada waktu Aku memecah-pecahkan lima roti untuk lima ribu orang, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan? Mereka menjawab: ‘Dua belas’ “ —Markus 8: 18-19
Pujian : Sebelumnya, Rudy terus mengejar keinginan akan kenikmatan duniawi. Sewaktu diajak temannya untuk bergabung ke dalam Komunitas yang ber-devosi kepada Hati Kudus, Yesus merubah total segala keinginannya, yakni lalu selaras kehendak-Nya.