Renungan Harian – Selasa, 11 Februari 2020

February 11, 2020
renungan harian katolik
PILIH TUHAN ATAU TRADISI?
11 Februari
SELASA
(Hijau)
Hari Orang Sakit Sedunia
1 Raja-raja 8:22-23,27-30
Mazmur 84:3,4,5,10,11
Markus 7:1-13
(1) Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. (2) Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. (3) Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; (4) dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. (5) Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” (6) Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (7) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (9) Yesus berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. (10) Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. (11) Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban–yaitu persembahan kepada Allah–, (12) maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. (13) Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan.”
“Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” —- Markus 7:7
ADA SUKU atau bangsa tertentu yang masih mengutamakan tradisi mereka sehingga sampai-sampai mereka dapat mengabaikan dan mengesampingkan hubungan pribadi mereka dengan Allah. Orang-orang Yahudi adalah orang yang sangat menjunjung tinggi adat kebiasaan. Sayangnya mereka mereka campur adukkan tradisi dengan urusan ibadah. Mereka sudah tidak mampu membedakan yang mana mempunyai daya otoritas ilahi mana yang tidak. Ketika melihat para murid Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan, mereka menganggap hal itu najis. Hal ini berbeda dengan kebiasaan mereka yang selalu melakukan pembersihan diri secara lahiriah.
Sebenarnya, ada motif terselubung yang tidak baik di balik kedatangan mereka dari Yerusalem ke tempat Yesus; mereka datang untuk mencari kesalahan Yesus (Mrk 7:1-5). Karena itu Yesus secara keras menegur mereka. Demi kemunafikan, mereka rela mengabaikan perintah Allah (Mrk 7:6-8). Selain itu, orang Yahudi juga mengabaikan pemeliharaan terhadap orangtua. Mereka berpikir kalau sudah mempersembahkan kurban kepada Allah, maka tidak perlu memperhatikan orangtuanya (Mrk 7:9-13). Mereka menggantikan kemurnian moral dengan hal-hal yang bersifat seremonial. Yesus menjelaskan bahwa makanan yang masuk dari luar tidak mencemari atau menajiskan hati. Kenajisan sesungguhnya terdapat di hati yang dikeluarkan melalui perkataan dan tindakan jahat (Mrk 7: 14-23).
Tuhan tahu kejahatan yang ada dalam hati seseorang, meski ditutupi dengan sikap atau perkataan baik. Seseorang bisa terlihat benar dari luar, tetapi hatinya belum tentu mengasihi Allah. Tidak ada yang salah dengan tradisi dan adat istiadat, tetapi kebenaran TUHAN jauh melampaui tradisi dan adat istiadat manusia. Adat istiadat dan tradisi seharusnya didasarkan pada Firman Allah. Allah ingin hati kita mendekat kepada-Nya, sehingga akan terisi hal-hal yang mengutamakan Tuhan.
Dalam hidup ini, Tuhan haruslah lebih dihormati dan ditaati melampaui semua aturan lahiriah/ dunia. Utamakan Tuhan, taati perintah-Nya, dan jalin persekutuan yang erat dengan-Nya maka hidup kita akan lebih bermakna. (JRS)
DOA : Tuhan Yesus bantulah kami agar melalui kuat kuasa Roh Kudus-Mu, kami dapat menerapkan kebenaran Firman-Mu dalam hidup kami sehingga kami diluputkan selalu dari sikap hidup yang penuh kemunafikan. Amin
JANJI: Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. —- Mazmur 84:11
PUJIAN: Di Hari Orang Sakit Sedunia, Rumah-Sakit Katolik mengadakan Perayaan Ekaristi meriah. Para pasien dibawa ke ruang Aula atau Halaman, untuk mengikuti Ibadat. Mereka mendapat berkat khusus dari Pastor yang memimpin Ibadat. Dan juga dilayani Sakramen Pengurapan Orang Sakit bagi mereka yang membutuhkan. Sedang di Paroki-paroki ada yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi umat dan penduduk setempat dengan kerja sama dengan RT RW setempat.