Renungan Harian – Selasa, 07 Mei 2019

May 7, 2019
renungan harian katolik
7 Mei, 2019
SELASA (P)
Kisah Para Rasul 7:51-8:1a
Mazmur 31:3cd-4.6ab.7b.8a.17.21ab
Yohanes 6:30-35
(30) Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? (31) Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.” (32) Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. (33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.” (34) Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” (35) Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
ROTI HIDUP
“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. —- Yohanes 6:35
MANUSIA MEMANG membutuhkan makanan dan minuman untuk hidup; tanpa minuman, manusia hanya dapat bertahan beberapa hari saja, tetapi tanpa makanan manusia dikatakan dapat bertahan lebih lama, bahkan ada yang sampai 30 hari atau lebih. Tetapi akhirnya fisik manusia yang terbatas tidak mampu lagi mengatasinya sehingga akhirnya ia pun mati. Dalam kondisi normal pun manusia akhirnya memang tetap akan mtai, seperti yang tertulis dalam Mazmur 90:10 “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun … “
Tetapi Yesus mengatakan bahwa bila kita selalu bersama Dia, sang roti hidup, maka kita tidak akan lapar dan haus lagi, artinya memang kita tidak akan mati (secara fisik), karena kita memang akan mengalami kehidupan kekal.
Jadi memang kita perlu datang kepada Yesus dan tinggal bersama Dia; hal ini berarti bahwa kita perlu percaya dan beriman kepada-Nya, karena memang Dia lah Tuhan dan Juru Selamat pribadi kita masing-masing. Sebagai Juru Selamat, Yesus jelas telah menyelamatkan kita dari maut dan kematian, sehingga kita tidak akan mati lagi. Dalam kehidupan selanjutnya kita akan tinggal bersama Yesus di rumah Bapa, karena memang Dia telah menyediakannya bagi kita semua (bdk. Yoh 14:2-3).
Tetapi sebagai Roti Hidup pun, berarti kita perlu menyambut Tubuh dan DarahNya setiap saat, sesering mungkin. Karena dengan bersatu bersama-Nya maka kita memiliki kekuatan untuk mengalahkan segala godaan yang menyebabkan kita jatuh ke dalam dosa. (DAG)
Doa: Tuhan Yesus, terimakasih karena Engkau rela mengorbankan diri-Mu untuk menjadi Juru Selamatku, yang telah membebaskan aku dari dosa dan maut.
Janji: “Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!” —- Mazmur 31:3
Pujian: Para Katekis telah menanamkan benih-benih iman kepada para katekumen, sehingga akhirnya mereka dapat mengenal sang Roti Hidup dan percaya kepada-Nya.