Renungan Harian – Selasa, 01 Januari 2019

January 3, 2019
renungan harian katolik
1 Januari, 2019 HR Santa Maria Bunda Allah
SELASA (Putih) Hari Perdamaian Dunia
Bilangan 6: 22-27
Mazmur 2-3,5-6,8
Galatia 4: 4-7
Lukas 2: 16-21
KETAATAN SEBAGAI BUKTI DARI IMAN
“Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya”
—- Lukas 2:19
BETAPA BAHAGIANYA Umat Israel menjadi bangsa yang dipilih Tuhan untuk melahirkan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Sebagai biji mata Allah yang sangat istimewa, bangsa ini mengalami pasang surut kehidupan oleh didikan Allah untuk menjadi umat yang setia dan taat pada kehendak-Nya. Allah memberkati bangsa ini dengan rahmat yang berlimpah. Allah memerintahkan Musa agar Harun dan anak-anaknya sebagai imam memberkati bangsa yang dikasihi-Nya ini, “Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” (Bil 6:27). Dan untuk seterusnya keturunan Harun dikenal dengan nama suku Levi (Imam) yang bertugas melaksanakan upacara keagamaan mereka di Bait Suci.
Keturunan Daud kemudian menjadi bagian dari rencana Allah selanjutnya untuk membagikan keselamatan kepada bangsa lain dan jelas disebutkan dalam kitab Mazmur “supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa” (Mzm 67:3). Dan dari keturunan Daud inilah lahir Sang Mesias atau Kristus. Dari Daud berawal garis keturunan sampai ke Yusuf. “Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus (Mat 1:6, 16).
Keterlibatan Santa Perawan Maria sebagai wanita sederhana yang taat pada kehendak Allah telah membuktikan adanya iman yang bekerja dalam diri seorang Maria sebagai hamba Tuhan sehingga menyebabkan segala bangsa memperoleh keselamatan dan penebusan.
Kelahiran Bayi Yesus melalui Bunda Maria merupakan penggenapan rencana Allah. “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.” (Gal 4:4-5). Pemberitaan Kerajaan Allah akhirnya dikenal oleh banyak bangsa. Keselamatan yang ditawarkan Allah dengan perantaraan Yesus disambut baik oleh banyak orang. Kehadiran Yesus melahirkan iman yang membawa kehidupan baru yang membawa kekekalan.
Setiap orang pastilah mengalami pasang surut dalam kehidupan. Tak menutup kemungkinan adanya peristiwa yang membahagiakan maupun yang menyedihkan baik dalam keluarga, masyarakat, komunitas, serta Umat Allah. Kita belajar dari teladan Bunda Maria yang setia menyimpan segala perkara di dalam hatinya dan merenungkannya (Luk 2:19,51). Imannya kepada Allah sangat kuat sehingga dapat menerima keadaan yang sesulit apapun. Berbekal iman itulah Bunda Maria mau taat kepada Allah.
Seyogyanya kita merenungkan setiap peristiwa hidup dan mempersembahkannya ke hadapan Allah. Ini tentu sangat berkenan kepada-Nya. Tanpa kita sadari, kita memiliki ketaatan seperti Bunda Maria, sebagai buah iman kita. (LP)
Doa: Tuhan Yesus, ajari aku mampu meneladani Bunda Maria yang setia merenungkan setiap peristiwa hidup dan bawalah diriku senantiasa taat pada kehendak-Mu.
Janji: “Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang
Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” —- Bilangan
6:27
Pujian: Karena ketaatan Santa Perawan Maria pada kehendak Allah untuk mau mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Yang dikandung Bunda Maria adalah dari Roh Kudus – Allah sendiri. Maka Maria mendapat gelar Bunda Allah.