Renungan Harian – Sabtu, 26 Oktober 2019

October 28, 2019
renungan harian katolik
BARU DI BATAS WAKTU DAPAT BERBUAH LEBAT
26 Oktober 2019
SABTU (H)
Roma 8: 1-11
Mzm 24: 1 -6
Lukas 13: 1-9
“Jawab orang itu : Tuan, biar ia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan ia berbuah. Jika tidak, tebanglah dia!” —Lukas 13:8-9
(1) Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. (2) Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? (3) Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. (4) Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? (5) Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (6) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. (7) Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (8) Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, (9) mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”
JELAS DI SINI Tuhan menandaskan bahwa Ia mengharapkan kita-kita ini berbuah lebat sekali (Yoh 15:5) dan terus berbuah (Yoh 15:16). Ia telah memberikan kepada kita apa yang kita perlukan untuk berbuah, yakni buah-buah kesalehan . Bila kita ini benar-benar saleh, kita akan terjun dalam pelayanan penginjilan secara berdaya guna. Tuhan itu sangat mengharapan adanya buah-buah Roh Kudus, yakni buah-buah Kekudusan (Gal 5:22-23), dan buah-buah penginjilan . Dan Tuhan sangat sabar terhadap kita. Dia sama sekali tidak mengharapkan kita langsung berbuah dalam semalam (Mrk 4: 27). Tetapi juga Ia tidak lalu menanti terus sampai kita berbuah. Bisa saja, Tuhan memberi batas waktu satu tahun untuk kita berbuah, atau satu tahun lagi. Tetapi tentu Tuhan tidak akan memberi batas waktu tanpa batas. Batas waktu yang Tuhan anugerahkan akan menjadi ‘waktu yang penuh hidup – waktu yang berbuah lebat’ !
Kita ini akan berbuah lebat, dengan cara :
o Tinggal di dalam Yesus Kristus;
o Dengan pertobatan dan dimurnikan (Yoh 15: 5);
o Membiarkan tanah dicangkul dan dipupuk (Luk 13: 8), oleh Bapa sendiri, Pengusaha Kebun Anggur (Yoh 15:1);
o Membiarkan diri kita dipupuk (Luk 13:8), yakni dengan Tuhan mendisiplinkan diri kita (Ibr 12:5);
o Membiarkan diri kita dimampukan oleh kuat kuasa Roh Kudus (Kisah 1:8).
Mari kita menghasilkan buah bagi Yesus. Detik jam berbunyi terus ! Akahkah ‘batas waktu’yang diberi Tuhan menjadi saat-saat ber-rahnat, saat berbuah lebat ?
Doa : Bapa, semoga aku benar-benar mengasihi-Mu sepenuh hati dan juga mengasihi sesama
sehingga tiada usaha lain kecuali berusaha keras untuk berbuah lebat.
Janji : “Tiada penghukuman bagi mereka yang berada di dalam Kristus” — Roma 8: 1
Pujian: Ditinggal mati sang suami, Tatik berjuang dan berhasil membesarkan anak tunggalnya.
Ia lalu nikah lagi dan dianugerahi Tuhan tiga anak lagi.