Renungan Harian – Sabtu, 25 Mei 2019

May 24, 2019
renungan harian katolik
25 Mei, 2019S. Beda, Gregorius VII, Paus, M.Magdalela de Pazzi
Kisah Para Rasul 16:1-10
Mazmur 100:1-3, 5
Yohanes 15:18-21
(18) Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. (19) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (20) Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. (21) Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
MOHON SEMANGAT PENGINJILAN
“Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya” — Kisah 16:5
KITA TAK LUPA bahwa Yesus telah berpesan kepada para murid-Nyadan terus menekankan agar kitamengasilkan buah, buah yang berlimpah, buah yang tahan lama (Yoh 15:5). Maka tepatlah kalau kita menanyakan kepada diri kita sendiri, “Berapa orang yang telah berhasil kita coba bimbing untuk mau ber-komitmen kepada Tuhan, lewat kata-kata, kasih, pelayanan, kesaksian, doa dan puasa kita?” Ada pertanyaan yang gampang-gampang sukar dijawab, “Berapa orang yang telah saya tuntun untuk menerima Kristus masuk ke dalam Gereja-Nya?” Upama saja, sewaktu Paulus mendengar akan iman Timotius, Paulus sangat rindu mengajak Timotius untuk ikut dalam perjalanan misioner mewartakan Injil. Dan ini merupakan tahap awal latihan pelayanan dalam memimpin Gereja (Kisah 16:3; 2 Tim 1:5).
Dalam hal ini, boleh dikata bahwa setiap dari kita ini dijadikan pembimbing panggilan, yakni membawa umat katolik, apapun pekerjaannya untuk menjadi pemimpin dalam Gereja. Tahap pertama ialah mau menjadi saksi-saksi Kristus (Kisah 1:8) dan kemudian menjadi pewarta-pewarta. Sebab hakikat hidup Kristiani dan kepemimpinan ialah ‘penginjilan’. Paus Paulus VI, dalam Ensikliknya, “Evangelium Nuntiandi” dengan tegas dan jelas menekankan hal ini “Adanya Gereja ialah untuk pewartaan” (no. 14). Dan inilah pula yang menjadi titik tolak sekaligusjiwa dari adanya”Sekolah/Kursus Evangelisasi Pribadi (SEP/KEP)”.
Mari kita senantiasa berusaha berbuah lebat dan menjadi pewarta dan penginjil yang bersemangat. Mari kita bersedia menjadi pembimbing panggilan hidup. Kita mohon apa kehendak Tuhan bagi diri kita masing-masing “di ladang panenan-Nya” ?
Doa : Bapa buatlahmata hatiku seperti mata hati Bapa melihat apa itu
hidup kristiani.
Janji : “Aku memilih kamu dari dunia!” — Yohanes 15:19
Pujian : Tercatat dalam Sejarah Gereja, bahwa S. Gregorius VII, Paus,
(1020-1085) pernah berujar ‘Aku mencintai keadilandan benci
akan kejahatan … maka aku matidalam pengasingan…’